“WALAU SAKITNYA SANGAT TERASA, TAPI HARUS TETAP BEKERJA”

Kesehatan memang harta yang paling berharga bagi manusia. Sebanyak apapun harta yang dimiliki, tetapi jika sering sakit, maka juga akan mengurangi kebahagiaan seseorang,  jika tidak diterima dengan sabar. Tetapi sebaliknya, jika datangnya sakit tetap disyukuri, maka justru akan menggugurkan dosa-dosa kita.

Kesabaran Mbak SIH, warga Jl.Ardimanis F 7/19, Manisrejo, Madiun dalam menerima sakit yang diderita sekarang ini semoga juga dapat menggugurkan dosa-dosanya. Sulasih nama lengkap mbak SIH.  Beliau menderita sakit kanker getah bening di bawah dagu sebelah kanan sejak 2 tahun yang lalu. Sudah beberapa kali menjalani perawatan di Rumah Sakit, tetapi masih belum kunjung sembuh juga. Selama 2 tahun itu juga, mbak SIH merasakan sakit yang bisa sewaktu-waktu kambuh. “Nyut-nyut gak karuan mbak rasane kalau kambuh, gak bisa dipake jalan, lemess”, kata beliau kepada Tim LMI sewaktu berkunjung ke rumah mbak SIH. Hanya 6 bulan menjalani rawa jalan, tetapi kemudian berhenti karena masalah dana. Lagi-lagi karena keterbatasan dana, saran dokter untuk menjalani kemoterapi di Surabaya juga tidak mampu untuk dijalani.

Harapan besar beliau sekarang ini hanya pada pengobatan alternatif totok urat. Pengobatan itu beliau jalani sudah hampir setengah tahun terakhir ini di Gorang-gareng, Magetan. Disana beliau hanya dikenai biaya yang sedikit  dan efeknya lumayan. Setelah 6 kali datang, benjolan yang dulu  besarnya hampir menyentuh leher, sekarang sudah berkurang mengecil sebesar genggaman tangan. Dirasa pengobatan tersebut membuahkan hasil, walaupun harus sangat sabar, Mbak Sih tetap menekuninya. Sementara ini ya hanya itu yang bisa di usahakan.

 Dalam Keadaan  yang sekarang ini masih sakit dan butuh pengobatan, Mbak Sih harus tetap bekerja untuk membantu suami memenuhi kebutuhan setiap hari. Pak Subiyanto suami Mbak sih terkadang narik becak dan terkadang jadi kuli bangunan. Penghasilannya nya juga tidak bisa dijadikan harapan utama. Kedua anak beliau yang masih duduk di bangku sekolah tentunya juga membutuhkan biaya. Achmad di STM dan Rachmad duduk di bangku  SD. Karena itulah, Mbak Sih setiap hari berjualan Rujak Petis dan Es di teras depan. Dalam keadaan sakit pun beliau tetap semangat bekera. “Ya demi anak-anak, ini tetap bekerja mbak, lumayan saku setiap hari mereka saya bisa bantu”, ujar Mbak Sih. Usaha Mbak Sih memang hanya usaha kecil-kecilan. Penghasilan  yang di dapat  sekitar Rp.50.000,-  tiap harinya. Itupun ya habis untuk makan tiap hari dan yang lainnya,belum lagi jika jatahnya berobat, uang yang diperlukan juga banyak.

Besar harapan beliau, jika ada donatur yang bersedia memberikan bantuan MODAL untuk membesarkan usahanya, paling tidak menambah jumlah dan jenis barang dagangannya. Dengan begitu, beliau bisa memperoleh penghasilan lebih, dan tidak bingung lagi masalah biaya berobat. 

“Betapa indahnya jika lebih banyak donatur yang bersedia untuk meringankan beban orang – orang yang membutuhkan “

“Barang siapa melepaskan salah satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melepaskansalah satu kesusahanhari kiamat darinya. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya...............”  (HR.Imam Muslim)