Usaha LMI memberantas buta Al Qur’an insyaallah akan
terus berjalan selama masih mampu dan
mau.
Iqro’, bacalah, hal minimal yang wajib kita lalukan
sebagai umat muslim. Membaca Al Qur’an menjadi dasar yang membuktikan jika iman
kita kepada Allah dan agama adalah hal yang sungguh-sungguh. Alasan sulit dan
tidak sempat, alasan bagi yang memang tidak mau, padahal seiring dengan perkembangan,
sekarang membaca Qur’an bisa dengan metode-metode yang insyaalah memudahkan
kita dalam belajar.
Salah satu metode membaca Al qur’an yang LMI
sampaikan kepada masyarakat adalah Metode Wafa yang memaksimalkan fungsi otak
kanan. Kami tidak hanya menyampaikan kepada Kelompok TPAD LMI saja, tetapi
kepada masyarakat luas.
Tanggal 18 Januari lalu kami menggelar “SEMINAR
WAFA” yang diikuti lebih dari 100 peserta yang terdiri dari Guru TPA, Guru PAI
dan peserta umum lainnya. Dengan pemateri langsung dari direktur WAFA Surabaya,
peserta SEMINAR optimis untuk belajar,mengembangkan, dan mentransfer ilmu baru
mereka. Bekerjasama dengan RRI Madiun,
kegiatan ini dapar berlangsung di aula RRI. Acara ini juga diapresiasi KEMENAG
Madiun, dengan hadirnya Bapak Khoirul Kamami, Kepala Bidang Penyelenggara
Syariah. Beliau menyampaikan, “Saya juga baru tahu dengan metode ini,
alhamdulillah jika LMI mampu membuat hal baru yang bisa menambah minat
masyarakat untuk belajar Al Qur’an”.
Bukan untuk
mengejar apresiasi saja kami mengadakan
seminar tersebut, harapan besar ke depan, akan lebih banyak orang yang
mencintai Al Qur’an dengan belajar
membaca, memaknai dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru Pandidikan
Agama dan Guru TPA bisa mengajarkan kepada anak didiknya, orang tua yang
mengajarkan kepada anaknya, dan kakak kepada adiknya. Semoga semua bisa membawa berkah dan manfaat