Setelah sekitar 1 tahun
tidak berkunjung ke daerah binaan LMI Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon,
Kabupaten Ponorogo, kini saatnya LMI menyapa
masyarakat Jambon. Kawasan desa pegunungan yang gersang
ini sebenarnya juga membutuhkan adanya penambahan sumur penampungan air.
Pada masa kemarau seperti
ini masyrakat sangat kekurangan air, sebelum ada bantuan penampungan air,
masyarakat harus mengambil air dari sumur yang
jauh jaraknya karena hanya sumur itu yang masih ada airnya.
Dengan memikul tong dan
menjinjing ember, mereka memenuhi kebutuhan air setiap hari. Tetapi sebagian
desa sudah memiliki sumur penampung air, sehingga sudah lumayan terbantu.
Tetapi sebagian belum punya. Kenyataannya di dekat TK belum ada penampungan
air. Guru – guru harus mengambil air bolak-balik beberapa kali untuk memenuhi
kebutuhan air anak-anak. Harus mengurus anak-anak kecil yang banyak, dan masih
harus memenuhi kebutuhan air yang banyak juga. Bahkan ada salah satu guru yang
hamil muda, yang juga mengangkat air.
Padahal jika dibandingkan
dengan kebiasaan kita yang mungkin tidak cukup mandi dengan hanya 3 ember,
disana semuanya harus dihitung 10 gayung rata-rata pemakaian. Sampai sekarang
apakah kita tega dengan keadaan yang dialamai saudara kita.. Sampai hatikah
kita membuang-buang air seenaknya sendiri. Pantaskah kita senang diatas
penderitaan saudara sesama muslim kita???
Bahkan
di saat musim penghujan ini, warga daerah desa tersebut masih sulit untuk
mendapatkan air bersih karena memang belum memiliki tandon air yang cukup.
Hanya tandon seadanya saja yang dipakai tiap hari, tetapi ya sama saja, kembali
lagi pada masa kemarau deh, tetap kebingungan air bersih. Begitulah keadaan
warga sekarang ini. Harapan yang besar atas bantuan orang-orang yang perduli
terhadap keadaan yang seperti ini. LMI Madiun siap menerima donasi dari donatur
semua. KEPEDULIAN ANDA, AMANAH KAMI,,,,