Kedahsyatan
letusan Gunung Kelud pada Kamis 13 Pebruari yang lalu berhasil dipotret Satelit milik Nasa (Badan Angkasa Amerika
Serikat). Dari hasil Nasa diketahui lontaran material Gunung Kelud tingginya
mencapai 20 meter dan persebaran atau diameter bulatan awan yang dibentuk
mencapai 30 km.
Sementara warga
Kediri melihat kilatan laharnya tampak jelas di atas puncak dan warga pun merasakan hujan kerikil sesaat setelah letusan pertama terjadi. Dampak
letusan tidak hanya dirasakan masyarakat Jawa Timur saja, wilayah Jawa Tengah
dan Jawa Barat juga merasakan abu vulkaniknya.
Jum’at 14
Pebruari, LMI Madiun, Tulungagung dan Kediri segera beraksi di wilayah Kediri
dengan mendirikan Posko Pengungsian di Pondok Pesantren Al Hikmah Kec.Kepung
Kab.Kediri. Posko ini merupakan wilayah
terdekat dengan Gunung Kelud yang
masih ada penduduknya.
Di tempat ini
terdapat lokasi pengungsian dengan jumlah pengungsi 4.080 jiwa. LMI juga membentuk 3 unit posko pengungsian
tambahan di 3 titik yaitu di SDN 1 Kepung, SDN 2 Kepung dan SMP Fatahillah
Kepung. Di Posko inilah kami menghimpun dan mendistribusikan bantuan pengungsi
dari donatur.
Alhamdulillah
LMI Maidun telah mengirimkan bantuan
donatur 3 hari berturut-turut berupa sembako, mie, air mineral, biskuit, susu
dan makanan bayi, pampers, dan nasi bungkus. Di posko ini juga Tim Trauma Healing LMI Madiun membantu mengurangi trauma
terutama bagi anak-anak dengan mengadakan kegiatan untuk mereka yang tinggal di
Posko tersebut.
Pasca erupsi tentu
saja masih diperlukan banyak sekali bantuan untuk warga di sana. Rumah warga di
kilometer 10 banyak yang mengalami kehancuran, gagal panen juga dialami petani.
Oleh sebab itu, bantuan ataupun donasi dari para donatur masih diharapkan
sekali untuk membantu memulihkan kondisi mereka yang saat ini masih berada di Posko-posko
Pengungsian.