Image : http://www.madinatuliman.com/images/syukur-ramadhan.jpg
Jumat, 13 Juni 2014
PETUNJUK NABI DALAM BERPUASA
Petunjuk puasa dari Nabi shallallahu 'ala ihi wasallam adalah petunjuk yang
paling sempurna, paling mengena dalam mencapai maksud, serta paling mudah
penerapannya bagi segenap jiwa.
Di antara petunjuk puasa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada bulan
Ramadhan adalah :
Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Jibril'alaihis salam
senantiasa membacakan Al-Qur'anul Karim untuk beliau pada bulan Ramadhan;
beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur'anul Karim, shalat,
dzikir, i'tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada
bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyegerakan berbuka dan menganjurkan
demikian, beliau makan sahur dan mengakhirkannya, serta menganjurkan dan
memberi semangat orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beliau menghimbau
agar berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya maka dengan air.
Nabi'shallallahu 'alaihi wasallam melarang orang yang berpuasa dari ucapan
keji dan caci-maki. Sebaliknya beliau memerintahkan agar ia mengatakan kepada
orang yang mencacinya, "Sesungguhnya aku sedang puasa."
Jika beliau melakukan perjalanan di bulan Ramadhan, terkadang beliau
meneruskan puasanya dan terkadang pula berbuka. Dan membiarkan para sahabatnya
memilih antara berbuka atau puasa ketika dalam perjalanan. Beliau shallallahu
'alaihi wasallam pernah mendapatkan fajar dalam keadaan junub sehabis menggauli
isterinya maka beliau segera mandi setelah terbit fajar dan tetap berpuasa.
Termasuk petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah membebaskan dari
qadha' puasa bagi orang yang makan atau minum karena lupa, dan bahwasanya
Allahlah yang memberinya makan dan minum.
Dan dalam riwayat shahih disebutkan bahwa beliau bersiwak dalam keadaan
puasa. Imam Ahmad meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menuangkan air di atas kepalanya dalam keadaan puasa. Beliau juga
melakukan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung) serta berkumur dalam
keadaan puasa. Tetapi beliau melarang orang berpuasa melakukan istinsyaq secara
berlebihan. (Lihat kitab Zaadul Ma'ad fi Hadyi Khairil 'Ibaad, I/320-338 )
Image : http://www.madinatuliman.com/images/syukur-ramadhan.jpg
Image : http://www.madinatuliman.com/images/syukur-ramadhan.jpg
MADU-HERBAL HARGA GROSIR
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(23)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(19)
Herbal
(3)
Hikmah
(256)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(315)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!