Desa watubonang, desa terpeencil yang terletak terletak
di kec badegan. Desa terpencil ini masih jarang terdapat masjid, kalaupun ada
masih sangat jarang dan letaknya sangat jauh. Butuh beberapa meter bahkan kilo
untuk bisa mencapai masjid dalam lingkup desa engan berjalan kaki. Daerah
pegunungan dengan arena berbukit-bukit, sehingga jalan kaki masih lazim disana.
Mau tidak mau, jalan kaki adalah alternatif yang sangat tepat untuk mampermudah
transportasi di arena perbukitan.
Selama bertahun-tahun dengan keadaan letak masjid yang
jauh adalah hal yang biasa. Mungkin karena terpaksa juga. Mereka tidak mampu
untuk bisa membangun masjid disana. Alhamdulillah dengan do’a semua warga, LMI
Madiun dapat mewujudkan keinginan warga untuk memilki masjid yang mudah
dijangkau. Dua tahun yang lalu, LMI dibantu oleh beberapa donatur bisa
membangun masjid di desa watubonang. Sekarang warga sudah bisa merasakan
meiliki masjid yang dekat dengan pemukiman mereka. Suatu kebanggaan tersendiri
bagi mereka. Dengan adanya masjid, nuansa Islam dan kehidupan yang Islami mulai
tercium disana. Warga yang dulunya ogah-ogahan untuk pergi ke masjid, sekarang
justru mereka terpaut dengan masjid.
Semua kegiatan keagamaan berpusat di masjid. Desa yang dulunya sepi dari
suara-suara adzan, sekarang juga bergema nyaring disetiap waktu sholat. Sungguh
semuanya berubah seperti disulap saja. Memang hidayah dan pertolongan Allah itu
selalu ada. Tak pernah terbayangkan oleh warga bakal ada orang – orang yang
bersedia sukarela membantu mereka membangun masjid.
Semangat untuk meramaikan masjid dan menjadikannya
rumah bernaung bagi semua warga adalah tugas warga watubonang dan kita semua
umat Islam dimana pun berada. Karena
kenyataanya sekarang, banyak masjid megah yang nganggur tiada penghuninya.
Lebih mudah membangunnya, tetapi lebih sulit lagi unutk menghidupkannya.
Harusnya kita berkaca pada semangat warga yang mungkin belum bisa memiliki
masjid, dan ketika mereka mampu untuk memiliki, mereka akan menjaga, meramaikan
dan menghidupkan.