Image : http://4hdwallpapers.com/wp-content/uploads/2013/04/Ramadhan-Supplication.jpg
Jumat, 13 Juni 2014
MARHABAN YA RAMADHAN
Marhaban barasal dari kata rahb yang berarti luas atau
lapang. Marhaban menggambarkan suasana penerimaan tetamu yang disambut dan
diterima dengan lapang dada, dan penuh kegembiraan. Marhaban ya Ramadhan
(selamat datang Ramadhan), mengandungi arti bahwa kita menyambut Ramadhan
dengan lapang dada, penuh kegembiraan, tidak dengan keluhan.
Rasulullah sendiri senantiasa menyambut gembira setiap
datangnya Ramadhan. Dan berita gembira itu disampaikan pula kepada para
sahabatnya seraya bersabda: "Sungguh telah datang kepadamu bulan Ramadhan,
bulan yang penuh keberkatan. Allah telah memfardlukan atas kamu puasanya. Di
dalam bulan Ramadhan dibuka segala pintu surga dan dikunci segala pintu neraka
dan dibelenggu seluruh setan. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan kepadanya kebaikan malam itu maka
sesungguhnya dia telah dijauhkan dari kebajikan" (Hr. Ahmad)
Marhaban Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu,
karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan
perjalanan menuju Allah swt. Perjalanan menuju Allah swt itu dilukiskan oleh
para ulama salaf sebagai perjalanan yang banyak ujian dan tentangan. Ada gunung
yang harus didaki, itulah nafsu. Digunung itu ada lereng yang curam, belukar
yang hebat, bahkan banyak perompak yang mengancam, serta iblis yang merayu,
agar perjalanan tidak dilanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah
hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan.
Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan
tampak cahaya benderang, dan saat itu akan tampak dengan jelas rambu-rambu
jalan, tampak tempat-tempat yang indah untuk berteduh, serta telaga-telaga
jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan
kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya.
Untuk sampai pada tujuan tentu diperlukankan bekal yang cukup. Bekal itu adalah
benih-benih kebajikan yang harus kita tabur didalam jiwa kita. Tekad yang keras
dan membaja untuk memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Ramadhan
dengan shalat dan tadarrus, serta siangnya dengan ibadah kepada Allah melalui
pengabdian untuk agama.
Image : http://4hdwallpapers.com/wp-content/uploads/2013/04/Ramadhan-Supplication.jpg
Image : http://4hdwallpapers.com/wp-content/uploads/2013/04/Ramadhan-Supplication.jpg
MADU-HERBAL HARGA GROSIR
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(23)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(19)
Herbal
(3)
Hikmah
(256)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(315)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!