Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 09 Juni 2014

Sumarlik dan Buku Kumal




Saya menata huruf menjadi kata. Dari kata menjadi kalimat. Kalimat menjadi paragraph. Paragraf menjadi sebuah tulisan dengan harapan akan membawa MANFAAT kepada Anda semua yang beragama Islam.

Sumarlik, SE adalah sorang wanita yang luar biasa dihadapan saya. Seorang wanita yang memiliki wawasan sangat luas, demikian juga pengetahuan keagamaan beliau. Ini saya simpulkan setelah sekitar 2 tahun saya berinteraksi dengan beliau.

Donatur Insidental LMI Madiun ini suatu saat memanggil saya ke ruangan beliau. Sebagai staf baru, di BKD Kabupaten Madiun cukup miris juga masuk ke ruang Kepala Bidang. Ini kali pertama saya beliau panggil.

“Mas Miftah, saya nitip Qurban lewat LMI Madiun bisa?”
Saya segera menyambut dengan gembira. “ya bu. Sangat bisa.” Dengan semangat saya mengiyakan. Bagaimana tidak? Puluhan musholla dan masjid udah mengajukan permohonan ke LMI Madiun. Betul-betul dari pelosok.

Tahun 1429 lalu memang LMI Madiun mengkonsentrasikan diri untuk menyalurkan Qurban ke Desa Tertinggal melalui masjid dan musholla yang tahun 1428 lalu tidak menyembelih hewan Qurban sama sekali atau maksimal hanya menyembelih satu ekor kambing saja.

Urusan Qurban selesai. Pembayaran sudah dilakukan. Kuitansi saya janjikan menyusul karena memang saya tidak siap. Waktu beliau memanggil saya, beliau tidak memberitahukan keperluannya, sehingga saya tidak siapkan kuitansi.

Beliau kemudian menyodorkan satu buku tulis. Saya heran melihat buku yang menurut saya seperti buku tulis anak SD. Sudah usang, sampul lecek, warna sampulnya saja sudah kecoklatan dan gambarnya mulai memudar. Saya hanya memegang saja buku itu.

“Mas MIftah lihat isinya.” Begitu permintaan beliau.

Tidak tahu apa maksud beliau, saya membukanya. Ada catatan angka yang saya pikir tidak begitu rapi. Saya bolak balik hingga halaman paling belakang. Saya belum faham apa maksud beliau.

“Mas Miftah, ini buku catatan penghasilan dan gaji saya sejak pertama kali saya bekerja hingga sekarang. Hasil kerja saya jadi PNS, honor, tunjangan, THR dan semua penghasilan saya dari usaha yang saya lakukan”

Saya baru berusaha menebak kemana arah pembicaraan beliau, tapi belum menemukan. Saya sempat mengira beliau akan menunjukkan prestasi kerja beliau sebagai PNS maupun yang lain secara financial, tapi itu saya tepis. Karena dimata saya beliau tidak akan pernah melakukan itu.

“Saya menyisihkan dari gaji saya setiap bulan untuk berangkat haji bersama suami saya, dan alhamdulillah berhasil.” Saya mulai menemukan kejelasan arah pembicaraan beliau siang ini, dengan menabung Ibu ini bisa berangkat haji bersama suami beliau. Tapi ternyata belum cukup sampai disitu.

‘Mas Miftah, mumpung masih muda, mungkin lebih baik Mas Miftah berusaha untuk menabung sedikit demi sedikit untuk bisa naik haji. Pasti bisa Mas Miftah, karena saya sudah membuktikan.” Saya hanya mengangguk angguk saja dan mengatakan, “iya bu, saya juga ingin bisa ke Tanah Suci.” Beliau tersenyum.

Apakah hanya itu yang dimaksudkan beliau? Saya berharap iya. Karena jujur saja saya sangat kikuk dihadapan beliau, saya ingin segera keluar ruangan dan melanjutkan pekerjaan saya. Dengan Kepala bidang mana saja sebenarnya saya sangat biasa meskipun saya hanya staf yang baru masuk menjadi CPNS waktu itu. Saya juga heran dengan yang saya alami ini. Saya akhirnya menyimpulkan ada sesuatu yang berbeda pada diri beliau.

Tiba-tiba beliau mengatakan sesuatu yang memecahkan lamunan saya.

“Mas Miftah, Mas Miftah tahu untuk apa saya mencatat semua penghasilan saya seperti ini?”

saya jawab: “tidak bu.”

Beliau langsung menyambung, ”semua saya catat karena saya harus mengeluarkan 2,5% dari setiap penghasilan saya untuk fakir miskin dan orang-orang yang tidak mampu. Jadi dari sejak pertama saya menerima gaji, selalu saya catat dan saya sisihkan 2,5%. Itu bukan hak saya dan keluarga saya.”

“saya kemudian menyimpan 2,5% itu dalam satu kotak khusus yang saya tidak akan pernah mengambilnya dari sana kecuali karena saya harus menyalurkannya. Itu bukan punya saya. Jadi kalau ada yang minta kepada saya, dari manapun itu. Pengemiskah, panti asuhankah, yayasan social manakah. Saya tinggal ambil dari situ. Sayapun tidak merasa eman karena itu bukan milik saya.”

Saya terdiam. Betul betul terdiam. Baru pertama ini saya mendapati seorang muslim memiliki prinsip dalam hal harta yang langsung direalisasikan. Pertemuan dengan beliau siang itu menjadi sangat special bagi saya. Bahkan hingga sekarang. Kerinduan pada sosok yang tegar, peduli dan bersahabat. Kadang kerinduan pada sosok beliau saya wujudkan dengan menitipkan salam lewat putrinya yang juga sahabat saya. Meskipun BBM saya jarang dibalas.

Sahabat, Anda tidak harus menunggu gaji besar baru infaq atau membayar zakat. Ingatlah 2,5% penghasilan kita adalah hak orang-orang fakir. Jadi mari kita keluarkan segera. Karena kalau tidak kita keluarkan, 2,5% ini nantinya akan merusak harta kita yang 97,5% dalam wujud Anda sakit, anak anda kecelakaan, took Anda terbakar, perusahaan Anda ditipu, ekspor Anda tak dibayar, rekanan Anda lari, anak buah Anda melarikan uang perusahaan. Semua harus Anda lepaskan.

Jadi seberapa berat Anda melepaskan 2,5% itu. Atau memilih kehilangan milyaran harta Anda.


Untuk sharing zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf
Hubungi saya :
-       3165d4f8
-       081234200200
-       085645200200
-       083872200200


Ingin menyalurkan zakat yang tepat sasaran?
Tersedia beberapa rekening LMI Madiun



Ratusan fakir miskin menunggu bagian mereka yang masih di rekening dan pundi-pundi Anda

Ratusan musholla dan masjid masih membutuhkan bantuan Quran, sajadah dan karpet Anda

Ratusan anak yatim masih butuh santunan yang uangnya masih di tangan Anda

Ribuan siswa miskin keberatan untuk membayar buku dan uang seragam

10.000 Anda akan cukup melukis sedikit kebahagiaan di hati mereka………………




Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com