Shaum atau puasa adalah ibadah wajib bagi setiap
Muslim baik pria maupun wanita yang sudah mukallaf
(dewasa). Kewajiban shaum
sama derajatnya dengan kewajiban shalat, zakat, dan haji, karena sama-sama
termasuk rukun Islam yang lima.
Hanya, kalau shalat kewajibannya bersifat harian, yakni lima waktu dalam sehari semalam, sedangkan shaum kewajibannya setahun
sekali, yakni pada bulan Ramadhan.
Sebagai ibadah mahdhah, shaum memiliki beberapa
persyaratan. Di antaranya, shaum
itu harus dilakuan oleh orang yang beragama Islam. Pelakunya sudah cukup umur
dan dijalankan dalam bulan Ramadhan. Orang yang shaum (orang
yang berpuasa) juga harus menahan diri dari makan, minum, dan
hubungan suami-istri sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Shaum juga harus
dijalankan oleh orang yang tidak dalam keadaan terlarang untuk shaum --misalnya, wanita
yang datang bulan. Apabila persyaratan ini terpenuhi, shaum-nya sudah sah
sebagai ibadah dan dosa meninggalkan rukun Islam menjadi gugur.
Supaya shaum-nya diterima, orang yang berpuasa perlu
melengkapi shaum-nya
dengan mengikutsertakan pikiran, hati, dan semua anggota badannya seperti
lidah, mata, telinga, tangan, dan kaki. Semuanya ikut berpuasa dari perbuatan
yang dilarang oleh agama Islam. Kalau tidak, dia tidak akan mendapatkan hasil
apa-apa dari shaum-nya
kecuali rasa haus dan lapar saja.
Orang yang berpuasa tidak boleh berpikir jahat kepada orang lain, dan tidak merencanakan
sebuah kejahatan buat siapa pun. Hatinya dijaga dari sifat dengki, hasad, benci tanpa alasan syar'i, serta dendam.
Matanya dipejamkan dari melihat yang dilarang oleh agama seperti film porno,
tarian yang sensual, goyang pinggul yang merangsang, dan sebagainya. Telinganya
tidak mendengarkan musik dan lagu-lagu yang melalaikan. Lidahnya tidak ngomong jorok, tidak
menceritakan kejelekan orang lain (ghibah),
tidak mengadu domba (namimah),
dan sebagainya.
Tangannya tidak
mencuri, tidak korupsi, menganiaya orang lain, dan kakinya tidak berjalan
menuju tempat maksiat. Badannya tidak memakan barang yang haram, tidak meminum
minuman keras, tidak mengonsumsi narkoba. Pakaian yang dikenakan juga dibeli
dengan uang yang diperoleh cengan cara halal. Untuk lebih menyempurnakan ibadah
shaum, maka orang yang berpuasa harus
selalu shalat lima waktu di awal waktu, dan bagi kaum pria shalatnya senantiasa
berjamaah di masjid. Di malam hari, para orang
yang berpuasa juga dianjurkan untuk mendirikan shalat malam, baik
secara berjamaah maupun sendirian. Semaksimal mungkin, orang yang berpuasa juga
memanfaatkan waktunya untuk membaca Alquran, dan bersedekah kepada fakir
miskin.
Akhirnya, sampailah kita untuk mengatakan bahwa kunci atau roh ibadah shaum adalah ikhlas.
Walaupun semua kelengkapan tersebut dilaksanakan, kalau orang yang berpuasa tidak
ikhlas, maka shaum-nya
akan menjadi sia-sia. Shaum
yang ikhlas maksudnya adalah shaum
yang semata-mata dijalankan karena Allah SWT saja, tidak ada motivasi lain
kecuali mencari ridha-Nya.