Selasa, 03 April 2018
Kesalahan Orang Berpuasa
Sesungguhnya
setiap ibadah mempunyai dua potensi yang selalu beriringan satu sama lainnya. Satu
sisi sebuah ibadah mungkin akan menjadi ladang pahala kita yang akan kita panen
di kampung akhirat nanti. Tapi sisi lain, jika kita tidak memenuhi syarat, adab
dan rukunnya bisa jadi sebuah ibadah justru menjadi fitnah bagi kita di hari
akhir nanti.
Contoh yang
paling jelas dalam masalah ini terdapat dalam sebuah ayat yang sudah sama-sama kita
hafal bersama, dalam surat al-Maun disebutkan ancaman Allah SWT kepada
orang-orang yang shalat. Allah berfirman dalam kitabnya yang mulia :
“ Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya” (QS Al Maun
3)
Ayat di atas
begitu lugas mengingatkan pada kita bahwa sholat bisa menjadi fitnah dan
ancaman di akhirat nanti saat kita menjalankan tidak sesuai aturannya.
Lalu
bagaimana dengan ibadah puasa Ramadhan kita ? Apakah ada ancaman tentang puasa yang
kita jalankan ? Sungguh setidaknya ada dua dalil yang juga mengingatkan kita
dengan gamblang tentang bahayanya orang berpuasa jika tidak memenuhi adab dan
aturannya.
Dalil pertama,
Rasulullah SAW telah memberikan prediksi bagaimana banyak orang yang berpuasa tanpa
hasil apapun keculai hanya lapar dahaga. Beliau bersabda dari lisannya yang
mulia :
“ Betapa Banyak Orang berpuasa tapi
tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa
banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain
begadang saja” (HR An-NAsai)
Dalil di atas
seharusnya menjadi warning atau peringatan dini bagi kita dalam meniti
hari-hari Ramadhan kita, agar tidak termasuk golongan yang celaka dalam arti
berpuasa tanpa pahala.
Peringatan
berikutnya adalah dalam lafadz doa Jibril alaihissalam, dimana ia mendoakan keburukan
kepada mereka yang mendapati Ramadhan tapi tidak mendapat ampunan dari Allah SWT.
Diriwayatkan dalam hadits yang panjang :
“Dari Abu
Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda:
‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian,
wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata
kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa
mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril
berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya
masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada
mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah
melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka
kukatakan, ‘Amin” (HR Ibnu Khuzaimah dishahihkan oleh Albani )
Ibaratnya
dalam pepatah bahasa kita, sudah jatuh tertimpa tangga. Tidak mendapatkan
ampunan dalam ramadhan sudah merupakan musibah luar biasa, belum lagi ditambah
doa laknat dati Jibril alaihissalam yang diaminkan oleh Rasulullah SAW yang
mulia ..!. Semoga kita tidak termasuk dalam dua golongan yang disebutkan dalam
dua hadits yang saya sebutkan di atas.
Rasanya
menjadi penting bagi kita untuk mengetahui mengapa orang yang berpuasa bisa mendapat
kecelakaan yang sedemikian buruk semacam itu. Setidaknya ada empat kesalahan orang
berpuasa yang bisa menjerumuskan mereka dalam dosa dan kehinaan.
Pertama : Mereka yang berpuasa tanpa keikhlasan
Rasulullah
SAW bersabda dalam hadits yang sudah sangat populer di telinga kita : Innamal a’maalu
binniyaaat. Yaitu : Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya ....( HR. Muttafaqi
Alaih).
Maka berpuasa
tanpa keikhlasan ibaratnya surat perjanjian tanpa stempel dan materai, menjadi
tidak berlaku dan sia sia begitu saja. Pertanyaannya adalah, puasa semestinya
melatih orang untuk ikhlas, karena ia merupakan ibadah antara seorang hamba dan
Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW
bersabda: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia
adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya, (H.R. Bukhari).
Tapi sungguh
sayang sekali, ternyata masih ada yang ternoda keikhlasannya dalam berpuasa karena
godaan riya, harta maupun kecenderungan diri pribadi. Puasa diliputi riya,
karena ingin dianggap, dihargai dan dipuji orang lain sebagai orang yang
berpuasa. Bisa jadi karena ewuh pakewuh dengan mertua, atau takut dengan
pimpinan di kantor, atau mungkin ingin eksis di tengah rekan sejawat.
Semua itu
sungguh meluruhkan pahala puasa yang mulia. Ada pula orang yang berpuasa karena
mengincar harta, mungkin saja ini lebih banyak terjadi pada anak-anak kita yang
mengidamkan hadiah dari para orangtua saat lebaran nanti, karena mampu menyelesaikan
puasa dengan sempurna.
Selain itu,
ada juga yang berpuasa dengan bersemangat, bukan karena kewajiban semata tetapi
juga karena keinginan pribadi untuk diet dan menurunkan berat badan. Sungguh
ini semua jika tidak dihapus dalam hati, akan mengotori keikhlasan puasa kita,
dan kita terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasa tanpa pahala.
Kedua adalah mereka
yang berpuasa tanpa ilmu.
Tidak
mengetahui mana yang membatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani
puasa tanpa aturan, atau memahami tidak dengan sepenuhnya benar. Akibatnya,
puasa mereka menjadi begitu rapuh dan tanpa makna. Menyangka telah melakukan
hal yang benar padahal sejatinya salah. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW
bersabda :“seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari pada
seribu ahli ibadah (tanpa ilmu) “. (HR Ibnu Majah).
Maka marilah
meningkatkan kualitas ibadah puasa kita dengan memahami sepenuhnya hukum-hukum seputarnya.
Mari terus membaca, mengkaji dan bertanya, agar bisa menjalankan seluruh rangkaian
ibadahnya dengan keyakinan yang nyaris sempurna.
Ketiga hanya berpuasa dari makan-minum dan berhubungan
badan
Golongan
orang berpuasa yang celaka ketiga adalah merkea yang berpuasa hanya dari makan minum dan
berhubungan badan semata, dan merasa bahwa dengan itu mereka sudah memenuhi
semua ketentuan dan tuntutan puasa.
Barangkali
kita perlu mengingat lebih dalam himbauan rasulullah SAW berkaitan dalam
masalah ini : “Barang siapa
yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka Allah SWT tidak
membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhori)
Mereka dalam
masalah ini berpuasa tetapi tidak mampu menundukkan nafsu dan emosinya. Maka
mereka menodai siang hari ramadhan dengan lisan yang tak terjaga dari ghibah,
marah dan berkata dusta, atau anggota badan yang tidak terjaga dari dosa dan
kemaksiatan.
Keempat : Puasa dengan malas
Yang keempat
adalah mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan penuh kemalasan, dalam arti
tidak menyadari kemuliaan bulan Ramadhan yang bertaburan berkah. Mereka tidak menyadari
dan memahami bahwa Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja, tetapi lebih dari itu
ia adalah bulan musim kebaikan yang disyariatkan banyak amal kebaikan.
Rasulullah
SAW bersabda tentang bulan mulia ini : “(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu
surga, ditutup pintu-pintu neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah
malaikat : wahai pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan,
berhentilah” (demikian) sampai berakhirnya ramadhan (HR Ahmad)
Golongan ini
berpuasa tetapi tidak menjalankan tarawih, tilawah dan tadarus. Tidak pula berusaha
untuk bersedakah, memberi berbuka pada orang yang berpuasa. Atau tidak pula menyempatkan
diri untuk i’tikaf dan amal kebaikan secara umum. Mereka hanya berpuasa dan menjadikan
puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan di siang hari, lalu makan pestapora
di malam hari.
Akhirnya,
semoga kita terhindar dari peringatan Rasulullah SAW tentang mereka yang
berpuasa tapi sia-sia dalam pahalan dan keutamannya. Semoga Allah SWT menjaga
kita agar tidak terjerumus dalam empat golongan mereka yang berpuasa tapi
celaka. Wallahu a’lam bisshowab
Penulis : Ustadz Hatta Syamsuddin, LC
sirohcenter@gmail.com
MADU-HERBAL HARGA GROSIR
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(25)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(20)
Herbal
(3)
Hikmah
(258)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(322)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!