Memasuki bulan Sya’ban, Rasul SAW meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah puasa, qiyamul lail, zikir dan amal salehnya. Peningkatan tersebut dikarenakan semakin dekatnya bulan Ramadhan yang akan menjadi puncak aktifitas kesalehan dan spiritualitas seorang Muslim.
Selasa, 03 April 2018
Cara Rasulullah Sambut Ramadhan
Adalah Rasul SAW yang mempersiapkan diri betul menyambut
kedatangan setiap bulan Ramadhan.
Persiapan Rasul tersebut bukan hanya bersifat jasmani, melainkan
paduan jasmani dan rohani mengingat puasa sebagaimana ibadah yang lain adalah
paduan ibadah jasmani dan rohani, di samping ibadah yang paling berat di antara
ibadah wajib (fardu) lainnya.
Oleh sebab itu, ia disyariatkan paling akhir di antara ibadah
wajib lainnya. Persiapan jasmani tersebut dilakukan oleh Rasul SAW melalui
puasa Senin-Kamis dan puasa hari-hari putih (tanggal 13,14 dan 15) setiap bulan
sejak bulan syawal hingga Sya’ban.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW
senantiasa puasa Senin dan Kamis. Dikatakan kepada beliau, “Wahai Rasul, engkau
senantiasa puasa Senin dan Kamis.”
Beliau menjawab, “Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis Allah SWT
mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Allah
berfirman, ‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya berdamai’.” (HR.
Ibnu Majah).
Dalam kaitannya dengan puasa tiga hari setiap bulan, Rasul SAW
bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghifari RA, “Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa setiap bulan, maka
puasalah tanggal 13,14 dan 15.” (HR. Tirmidzi).
Sedangkan persiapan rohani dilakukan oleh Rasul SAW melalui
pembiasaan shalat tahajud setiap malam serta zikir setiap waktu dan kesempatan.
Bahkan, shalat tahajud yang hukumnya sunah bagi kaum Muslimin menjadi wajib
bagi pribadi Rasul SAW.
Diriwayatkan oleh Aisyah RA yang bertanya kepada Rasul SAW
mengenai pembiasaan ssalat tahajud, padahal dosa-dosa beliau telah diampuni
oleh Allah SWT, Rasul SAW menjawab dengan nada yang sangat indah, “Apakah tidak
boleh aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”
Memasuki bulan Sya’ban, Rasul SAW meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah puasa, qiyamul lail, zikir dan amal salehnya. Peningkatan tersebut dikarenakan semakin dekatnya bulan Ramadhan yang akan menjadi puncak aktifitas kesalehan dan spiritualitas seorang Muslim.
Memasuki bulan Sya’ban, Rasul SAW meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah puasa, qiyamul lail, zikir dan amal salehnya. Peningkatan tersebut dikarenakan semakin dekatnya bulan Ramadhan yang akan menjadi puncak aktifitas kesalehan dan spiritualitas seorang Muslim.
Jika biasanya dalam sebulan Rasul SAW berpuasa rata-rata 11 hari,
maka di bulan Sya’ban ini beliau berpuasa hampir sebulan penuh. Dikisahkan oleh
Aisyah RA bahwasanya, “Rasulullah banyak berpuasa (di bulan Sya’ban) sehingga
kita mengatakan, beliau tidak pernah berbuka dan aku tidak pernah melihat
Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan. Dan aku tidak pernah
melihat Rasulullah banyak berpuasa (di luar Ramadhan) melebihi Sya’ban.” (HR.
Bukhari-Muslim).
Dalam riwayat Usama bin Zayed RA dikatakan, “Aku bertanya kepada Rasul,
‘Wahai Rasulullah, Aku tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulan
Sya’ban?’ Beliau menjawab, ‘Sya’ban adalah bulan yang dilupakan manusia, letaknya antara
Rajab dan Ramadhan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat (ke langit) oleh
Allah SWT dan aku menyukai pada saat amal diangkat aku dalam keadaan
berpuasa’.” (HR. An-Nasa’i).
Sya’ban adalah bulan penutup rangkaian puasa sunah bagi Rasulullah
SAW sebelum berpuasa penuh di bulan Ramadhan. Jika Rasul telah mempersiapkan
penyambutan Ramadhan dengan berpuasa minimal 11 hari di luar Sya’ban dan 20-an
hari di bulan Sya’ban, berarti untuk menyambut Ramadhan Rasulullah SAW telah
berpuasa paling sedikitnya 130 hari atau sepertiga lebih dari jumlah hari dalam
setahun.
Maka, hanya persiapan yang baiklah yang akan mendapat hasil yang
baik, dan demikian pula sebaliknya. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan
kepada kita untuk mempersiapkan diri di bulan Sya’ban sehingga memperoleh hasil
yang maksimal di akhir Ramadhan.
Sumber
:
MADU-HERBAL HARGA GROSIR
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(25)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(20)
Herbal
(3)
Hikmah
(258)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(322)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!