Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 23 Oktober 2013

Tafsir Al Baqarah : 104 Janganlah Menyerupai Kaum Kafir (bagian 2)

Rasulullah menjelaskan, “Kaum Yahudi merupakan kaum yang dimurkai sedangkan kaum Nasrani merupakan kaum yang sesat.” Lalu, bagaimana jiwamu merasa nyaman menyerupai kaum yang demikian kondisinya Merekalah yang akan menjadi kayu bakar neraka Jahanam. Seandainva dikatakan kepadamu, “Kamu seperti keledai”. niscaya kamu akan merasa geram dan marah! Bagaimana pula seandainya kamu menyerupai orang kafir, kemanakah kamu akan pergi menghindari murka Allah, seandainya Allah tidak mengampunimu? Padahal kamu telah tahu bahwa Nabi Muhammad telah menganjurkan untuk “tampil beda” dalam hal-hal tertentu dengan orang kafir.

Bahkan, sampai uban yang tumbuh di kepala pun merupakan cahaya Islam, sebagaimana sabda Rasulullah , “Barangsiapa yang tumbuh satu uban (dikepalanya) dalam Islam, niscaya uban, itu akan menjadi cahaya baginya pada Hari Kiamat.” Selain itu, Nabi menganjurkan kita untuk mewarnai rambut dengan daun pacar, supava berbeda dengan kaum kafir maka Rasulullah - Bersabda. “Sesungguhnya kaum Yahudi tidak mewarnai rambut mereka dengan daun pacar maka berbedalah dengan mereka”, dan beliau juga mewajibkan kita untuk berbeda dengan karakteristik mereka dalam banyak hal.

Dari Abdullah bin Umar berkata, “Barangsiapa yang membuat perayaan dan festival menyerupai Ahli Kitab, kemudian ia tetap dalam kondisi demikian sampai meninggal dunia tidak bertaubat-maka ia akan dihimpun bersama orang kafir pada Hari Kiamat.”

Hudzaifah Berkata, “Barangsiapa yang menyerupai suaru kaum, maka ia termasuk golongan kaum itu. Apabila pakaian menyerupai pakaian suatu kaum maka akhlak pun akan menyerupai akhlak kaum tersebut.”

Ibnu Mas'ud Berkta. “Apabila pakaian menyerupai pakaian suatu kaum, niscaya hatinya pun ikut menyerupai hati kaum tersebut.”

Imam Ibnu Taimiyyah berkata, “Secara tidak langsung, hadits ini mengarah kepada pengharaman menyerupai mereka, meskipun secara lahiriah saja, sebagaimana firman Allah, “Barangsiapa di antara kaum mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhya orang itu termasuk golongan mereka. “ (Al-Maa'idah: 51).

Konteks ayat bisa berarti menyerupai orang kafir secara mutlak yang mengakibatkan kekafiran, atau menyerupai mereka dalarn kadar/aspek tertentu. Kekafirannya, tren atau karakter, maka hukumannya disesuaikan dengan hal itu. Yang jelas, ayar ini menuntut pengharaman menyerupai mereka di segala segi.

Adapun maksud dan penyerupaan di sini adalah umum, mencakup (orang yang berbuat sesuatu) karena orang lain melakukan perbuatan itu juga dan (orang yang meniru orang lain) dalam suatu perbuatan dengan tujuan memperoleh perhatian dan orang yang ditiru.

Rasulullah bersabda, “Sungguh kalian akan menjalankan tradisi kaum sebelum kalian sejengkal demi jengkal, sehasta demi sehasta, sampai seandainya salah seorang dari mereka masuk ke sarang biawak pun, niscaya kalian akan memasukinya, sampai seandainya salah seorang dan mereka menggauli ibunya sendiri di tengah jalan pun niscaya kalian akan mengerjakannya pula.”



 


Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com