Logika sebagian orang mengatakan bahwa dengan
bersedekah harta seseorang akan berkurang. Namur, logika seperti ini dalam
kaca mata syari'at tidaklah tepat. Cobalah simak apa yang dituturkan Ummul
Mukminin, Aisyah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasanya
Rasulullah menyuruh menyembelih domba dan membagi dagingnya kepada para
tetangga.
Abu Hurairah berkata, "Aku pun
menyembelih domba dan membagikan dagingnya kepada para tetangga. Aku menyisihkan
sepotong paha untuk Nabi di mana bagian domba yang paling beliau sukai adalah
paha. Tatkala Nabi datang Aisyah berkata, 'Tiada yang tersisa untuk kita selain
sepotong paha.' Beliau bersabda, "Justru semuanya masih ada, kecuali sepotong
paha'." Sungguh indah ungkapan salah seorang ulama, "Infakkanlah apa
yang ada di kantongmu niscaya akan datang kepadamu rezeki yang masih ada di
alam gaib."
Bersedekah di jalan Allah sama halnya menanti
janji Allah. Sebab, kita semua yakin bahwa seluruh rezeki manusia berada dalam
kekuasaan-Nya. Allah mencurahkan karunianya kepada siapa saja yang Dia
kehendaki. Dan, bagi orang yang gemar bersedekah, maka patutlah ia bergembira
dengan janji Allah Ta'ala yang akan mencurahkan rezeki-Nya kepada para pelaku
sedekah. Dari Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda :"Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam, berinfaklah
niscaya Aku akan berinfak kepadamu. "
Tidak mengherankan bila para malaikat,
makhluk Allah yang paling dekat dengan-Nya, juga mencintai para pelaku sedekah.
Hal ini terwujud dengan doa malaikat di setiap pagi khusus bagi pelaku sedekah.
Sebuah doa yang mengharap agar Allah sudi memberikan ganti kepada para pelaku
sedekah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi bersabda, "Setiap pagi hari yang dilalui seorang
hamba dua malaikat turun lalu salah seorang di antara keduanya berkata, 'Ya
Allah berilah ganti kepada orang yang berinfak,' dan yang lain berdoa, 'Ya
Allah berilah kurusakan kepada orang yang enggan berinfak. "
Kisah berikut semoga dapat memberi inspirasi
kepada kita semua agar termotivasi untuk gemar bersedekah. Rasulullah ,
bersabda, "Suatu ketika ada seorang laki-laki di sebuah hamparan bumi,
tiba-tiba ia mendengar suara dari atas awan, 'Airilah kebun si Fulan. Maka,
awan itu pun bergerak dan menurunkan airnya di sebuah padang, maka air itu
memenuhi sungai dan terus mengalir.
Laki-laki tadi mendapati seorang petani
sedang berusaha mengambil air tersebut untuk mengairi kebunnya, maka ia
bertanya kepada petani itu, 'Wahai hamba Allah, siapa namamu?' Ia menjawab,
'Namaku si anu (persis nama yang ia dengar ketika ada suara atas awan).'
Laki-laki itu berkata, 'Wahai hamba Allah, mengapa engkau bertanya kepadaku
tentang namaku?'
Maka laki-laki tersebut menjawab, "Aku
mendengar dari atas langit saat air ini tadi turun ada suara, 'Airilah kebun si
Fulan, yaitu namamu. Apa yang engkau lakukan dengan kebunmu itu?' Maka, sang
petani menjawab, "Aku melihat hasil panen kebunku, lalu kusedekahkan
sepertiganya, kumakan sepertiganya bersama keluargaku, dan sepertiganya
kukembalikan lagi ke kebun (menjadi modal pertaniannya)'. " Menurut
riwayat yang lain, "Aku berikan sepertiganya kepada orang-orang miskin,
para peminta-minta, dan orang dalam perjalanan. "