1. Pertebal keimananmu.
Cara untuk mempertebal keimanan, adalah ikutilah kegiatan menuntut ilmu agama secara rutin dengan seorang pembimbing yang benar-benar bisa menunjukan kepada jalan Allah. Artinya, kita memiliki guru dalam menapak mempelajari ilmu agama. Guru yang mengerti dan mengamalkan. Sebab, tanpa bimbingan seorang guru, maka kecenderungan yang ada adalah kita akan pilih-pilih dalam mengamalkan ajaran agama. Dipilih yang paling mudah, tanpa mengukur kemampuan. Lalu aktif mendengarkan ceramah di televisi atau radio, serta rajin-rajin membaca buku-buku agama.
2. Bertemanlah dengan orang-orang yang senang berbuat baik.
Jika kita berteman dengan orang yang baik, yang mudah terketuk hatinya melihat penderitaan orang lain, menyayangi orang-orang miskin, sering mengingat kehidupan akherat, dan rajin mempersiapkan bekal untuk kehidupan akherat yang kekal abadi, maka lambat laun akan terpengaruh untuk melakukan seperti teman kita itu.
Sebaliknya, hindari berteman akrab dengan orang-orang yang tidak memperhatikan aturan agama. Hal ini bisa menyeret ke dalam kehidupan yang banyak diliputi oleh main-main, hura-hura, senang-senang tanpa kenal waktu. Otomatis hati akan menjadi keras, dan tidak ada kemauan untuk membantu orang lain. Sebab yang ada dalam pikirannya, hanyalah memuaskan nafsu belaka. Jika hal ini terjadi, bisa saja kita terjerumus menjadi orang yang hobby shooping, clubbing dan hiking, bahkan smooking, serta tidak pernah bersyukur dengan pemberian. Selalu merasa kurang dan kurang.
3. Sering-seringlah memperhatikan keadaan sekitar.
Untuk urusan dunia, janganlah melihat kepada orang-orang kaya, tetapi melihatlah kepada orang-orang yang lebih miskin dari kita, agar kita bersyukur dengan pemberian Allah.
Seringnya berjalan-jalan dan mengamati sekitar, maka akan membuka mata lebar-lebar bahwa ternyata di sekeliling kita masih banyak orang-orang yang kesulitan. Hal itu akan melunakkan hati, merasa trenyuh, dan tergerak untuk membantu sebisanya.
4. Jauhi panjang angan-angan.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketika datang waktu pagi, janganlah kau (lakukan kebaikan) rnenunggu sore, dan jika sore datang, maka janganlah kau berkhayal hiagga pagi, manfaatkanlah hidup ini sebelum mati, dan kesehatanmu sebelum sakit, karena kau belum tahu siapa kamu kelak di akhirat.” (HR Mujahid dari Ibnu Umar ra)
Akibatnya rugi 4 perkara, sebagaimana yang dikemukakan Imam Al Ghazali, pertama malas beribadah, kedua-pikiran kacau tentang harta, ketiga-rakus terhadap harta, dan keempat-keras hati.
Orang yang panjang angan-angan, sulit sekali untuk diajak berbicara soal akherat. Hatinya yang keras, tidak gampang terketuk dengan penderitaan saudara-saudaranya, sebab yang dipikirkannya adalah memperkaya diri sendiri. Untuk itu, hindarilah panjang angan-angan karena menjauhkan kita dari bersedekah.
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(25)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(20)
Herbal
(3)
Hikmah
(258)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(322)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!