Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 24 September 2012

Merapat Pada Rasulullah di Surga



Wahai Anda yang ingin memperoleh apa yang bermanfaat bagi dirinya, jika Anda mendapat ke­sempatan untuk menyantuni anak yatim, jangan sekali-kali Anda sia-siakan. Jika Anda tidak menyukai hal itu dan menyia-nyiakannya, pikirkanlah pahala bagi orang yang menyantuni anak yatim. Tidakkah Anda ingin menjadi sahabat Nabi Saw. di surga?

Saudaraku! Muliakanlah anak yatim, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi. Jika Anda mengeluhkan hati Anda yang keras, menyantuni anak yatim merupakan sarana yang bisa menjadikan hati lunak. Ia adalah obat yang diwasiatkan oleh Nabi Saw. yang telah diutus dengan membawa petunjuk dengan kebenaran. Abu Darda' r.a. meriwayat­kan bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Saw. mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya, "Sukakah kamu jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi," (HR Thabrani, At-Targhib wal-Tarhib, Al-Albania 254).

Saudaraku! Kasihilah anak yatim, niscaya Allah akan memperbaiki urusan dunia dan akhiratmu. Berbuat baik kepada anak yatim, bisa dengan beberapa cara :
1.     Memberinya makan dan pakaian serta menanggung kebutuhan-kebutuhan pokoknya.
2.     Mengusap kepalanya serta menunjukkan kasih sayang kepadanya. Tindakan ini akan mempunyai pengaruh besar terhadap kejiwaan anak yatim. Ibnu Umar r.a. jika melihat anak yatim, beliau mengusap kepalanya dan memberinya sesuatu.
3.     Membiayai sekolahnya, sebagaimana orang tua ingin menyekolahkan anaknya.
4.     Mendidiknya dengan ikhlas, sebagaimana ke­ikhlasannya dalam mendidik anak kandungnya sendiri.
5.     Jika ia melakukan perbuatan yang mengharuskan diberi hukuman, bersikap lemah-lembutlah dalam mendidiknya.
6.     Bertakwa kepada Allah dalam mengelola harta anak yatim jika anak yatim itu mempunyai harta kekayaan. Jangan sampai hartanya dihabiskan karena menginginkan agar anak yatim itu kelak tidak meminta hartanya kembali. Sebaliknya, hartanya harus dijaga sehingga, ketika ia telah dewasa, harta tersebut dikembalikan kepadanya.
7.     Mengembangkan harta anak yatim dan bersikap ikhlas di dalamnya sehingga hartanya tidak habis oleh zakat.

Saudaraku! Inilah beberapa gambaran tentang cara berbuat baik kepada anak yatim. Berbuat baik kepada anak yatim tidak hanya diperintahkan kepada orang-­orang tertentu, akan tetapi setiap Muslim diperintahkan untuk itu, sebagaimana ia diperintahkan untuk melaksanakan semua amal yang baik dan saleh. Jika Allah mengetahui ketulusan niat seorang hamba, niscaya Dia akan membantunya dalam melaksanakan perbuatan baik. Maka, hendaklah engkau berkeinginan kuat untuk melaksanakan amal-amal saleh, walaupun barn sekadar berniat di hati sampai suatu saat Allah memberikan kesempatan Anda untuk melakukan amal saleh. Sungguh, tidak ada orang yang lebih lemah dari pada orang yang tidak mampu menyelinapkan niat di hatinya untuk melaksanakan amal-amal saleh.

"Sukakah kamu jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi," (HR Thabrani).

Saudaraku! Berbuat baiklah kepada anak yatim. Selain merupakan akhlak yang mulia yang diserukan oleh Islam, ia juga hanya dilaksanakan oleh orang-orang yang berhati penyayang dan berjiwa bersih. Masyarakat Muslim adalah masyarakat yang diikat oleh ajaran-ajaran mulia yang diserukan oleh Islam. la adalah masyarakat yang telah digambarkan oleh Nabi Saw. dalam penggambaran beliau yang indah, ketika beliau bersabda, "Engkau melihat orang-orang beriman itu dalam hal kasih sayang dan saling mencintai di antara mereka adalah seperti satu tubuh, jika ada satu organ yang mengeluh (sakit), maka seluruh tubuh akan merasakan sakit dengan tidak tidur dan panas," (HR Bukhari dan Muslim).
Penggambaran ini memberitahukan kepada Anda, bagaimana seyogyanya keadaan dalam masyarakat Muslim ini. Anak yatim adalah bagian dari masyarakat Muslim itu. Ia berhak terhadap apa yang menjadikan hak anggota masyarakat Muslim lainnya, dan berke­wajiban sebagaimana kewajiban masyarakat anggota Muslim lainnya. Seluruh kaum Muslimin wajib berbuat baik kepada anak yatim, menyantuninya, dan menggantikan kasih sayang ayahnya, srrta memberikan kepadanya apa yang biasa mereka berikan kepada anak-­anak dan istri mereka.
 Saudaraku! Tidaklah sulit bagi Anda untuk memungut seorang anak yatim, memberi makanan seperti yang biasa Anda makan sehari-hari, memberi pakaian seperti pakaian yang biasa Anda pakai, dan menjadikannya sebagai salah seorang anak Anda. Hendaklah perbuatan baik Anda ini didasarkan niat tulus untuk mencari rida Allah. Dengan harapan, Anda bisa menjadi salah seorang dari mereka yang digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya, "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari) orang-orang bermuka masam penuh kesakitan. Maka, Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan, Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutra," (QS Al-Insan [76]: 8-12).

Bahan renungan penting bagi kita ini diambil dari Syaikh Azhari Ahmad Mahmud dalam kitab Al-Ihsan Ilal Yatim


Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com