Karena
Nabi Muhammad shallallahu alaih wa sallam
merupakan Nabi terakhir, maka ia sering dijuluki sebagai Nabi Akhir Zaman. Dan
umatnya dijuluki sebagai Umat Akir Zaman. Kita merupakan umat yang bakal menyongsong
kedatangan hari Kiamat. Suka maupun tidak suka begitulah faktanya.
Umat
Muhammad Saw sama dengan umat Nabi-nabi terdahulu. Yakni
terbelah menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama mendapat hidayah dari
Allah Swt. sehingga menjadi orang-orang beriman. Dan
kelompok kedua mengingkari ajakan dan ajaran para Nabiyullah 'alaihimussalaam.
Mereka tersesat dalam hidupnya di dunia.
“Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan),
"Sembahlah Allah ta’ala (saja), dan jauhilah thaghut itu", maka di
antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah ta'ala dan ada
pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya." (QS An-Nahl [16] : 36)
Umat Muhammad Saw yang beriman
kepadanya dijuluki Umat Islam. Walaupun umat Islam merupakan bagian dari umat
Akhir Zaman, namun mereka dijamin tidak bakal mengalami hari Kiamat. Allah ta’ala
tidak membiarkan seorangpun Muslim-mukmin masih hidup saat hari Kiamat terjadi.
Pada hari tersebut hanya orang-orang yang tidak memiliki iman-lah yang
dibiarkan tersiksa mengalami hari dahsyat Kiamat. Pada saat sudah dekat sekali
kiamat akan terjadi, Allah ta’ala cabut nyawa setiap orang beriman di muka bumi
melalui suatu angin yang amat lembut.
"Sesungguhnya
Allah subhaanahu wa ta'ala akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari
sutera dari arah Yaman. Maka tidak seorangpun (karena angin tersebut) yang akan
disisakan dari orang-orang yang masih ada iman walau seberat biji zarrah
kecuali akan dicabut ruhnya." (HR Muslim 1098)
Umat Muhammad Saw yang bakal
mengalami dahsyatnya hari Kiamat hanyalah mereka yang tidak beriman. Mereka
akan tampil menjadi kumpulan orang yang paling jahat saat kehancuran total
dunia berlangsung.
Nabi
shallallahu 'alaih wa sallam bersabda: "Kiamat tidak akan berlangsung
kecuali menimpa atas orang-orang yang paling jahat." (HR
Muslim 5243)
Secara garis besar tanda-tanda
Kiamat terbagi dua. Ada tanda-tanda kecil Kiamat dan ada tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda-tanda kecil Kiamat jumlahnya sangat banyak. Tanda kecil paling pertama
adalah diutusnya Nabi Muhammad Saw. Semenjak saat itu umat Muhammad Saw telah
menyaksikan banyak sekali tanda-tanda kecil Kiamat dari abad ke abad.
Kondisi dunia dewasa ini sudah
berada di ambang menjelang munculnya tanda-tanda besar Kiamat. Sebab hampir
seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang Nabi Muhammad Saw. prediksikan sudah pada
bermunculan di zaman ini. Di antaranya adalah:
1. Perceraian banyak terjadi
2. Banyak terjadi kematian mendadak
(tiba-tiba)
3. Banyak mushaf diberi hiasan
(ornamen)
4. Masiid-masjid dibangun megah
5. Berbagai perjanjian dan transaksi
dilanggar sepihak
6. Berbagai peralatan musik
dimainkan
7. Berbagai jenis khamr diminum manusia
8. Perzinaan merebak
9. Para pengkhianat dipercaya
menjadi pemimpin
10. Orang yang amanah dianggap
pengkhianat
11.
Banyak buku diterbitkan
12. Muncul banyak pasar berdekatan
satu sama lain
13. Penumpahan darah dianggap
perkara ringan
14. Merebaknya fenomena makan riba
Sebagian ulama berpendapat bahwa
tanda-tanda besar Kiamat ada sepuluh. Tanda besar yang paling pertama adalah
munculnya seorang lelaki di akhir zaman yang bakal menjadi pemimpin umat. Ia
akan mengeluarkan umat dari kondisi dunia yang penuh kesewenang-wenangan dan
kezaliman menjadi penuh keadilan dan perdamaian. Atau dengan kata lain ia
bakal mengalihkan, kita dari babak mulkan
jabriyyan (kepemimpinan para penguasa yang memaksakan kehendak) menuju
babak khilafatun 'ala minhaj an-Nubuwwah
(kekhalifahan yang mengikuti pola kenabian).
Dialah sosok Imam Mahdi. Seorang
lelaki yang namanya mirip dengan nama Nabi Saw dan nama ayahnya mirip nama ayah
Nabi shallalla-hu'alaih wa sallam. Kurang lebih ia bernama Muhammad bin
Abdullah rahimahullah.
“Andaikan
dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’ala akan panjangkan hari tersebut
sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku
dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan
keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan."
(HR
Abu Dawud 9435)
Diambil dari tulisan Ustadz Ihsan Tandjung