Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 26 Maret 2022

Hakikat Puasa


 Ibadah utama di bulan Ramadhan adalah puasa. Rukun Islam yang kewajibannya hanya ada di bulan Ramadhan dan tidak ada di bulan lainnya. Apa hakikat puasa? Ceramah Ramadhan singkat ini menjelaskannya.

Dalam bahasa Arab, puasa adalah ash Shiyam (الصيام) yang artinya al imsaaku anisy syai’i (الإمساك عن الشيئ) yakni menahan dari sesuatu. Secara istilah, puasa adalah menahan diri dari makan, minum, berhubungan dan hal-hal sejenisnya sejak fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat memenuhi perintah dan taqarrub kepada Allah.

Hakikat Puasa adalah Meninggalkan Kemaksiatan

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang hakikat puasa.

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ، إِنمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ. فَإِنْ سَابَكَ أَحَدٌ أَوْ جَهْلِ عَلَيْكَ فَقُل: إِنِّى صَائِمٌ إِنِّى صَائِمٌ

Puasa itu bukan hanya meninggalkan makan dan minum. Akan tetapi, puasa itu meninggalkan hal-hal yang sia-sia dan hal-hal keji. Jika kamu dicaci atau dicemooh orang lain, maka katakanlah, “aku sedang puasa.., aku sedang puasa.” (H.R. Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hiban dan Hakim)

Inilah hakikat puasa. Bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum tetapi juga menahan diri dari segala bentuk kemaksiatan dan hal-hal yang Allah haramkan.

Laghwun mencakup segala bentuk perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Mulai dari gurauan soal lawan jenis hingga aktifitas yang tidak ada manfaatnya. Sedangkan rafats adalah perkataan keji yang menjurus pada syahwat. Atau istilah lainnya pornografi.

Hakikat puasa juga mengelola emosi sehingga tidak mudah marah, tidak mudah terprovokasi. Bahkan kalaupun ada yang mencaci atau membully, orang yang benar-benar berpuasa akan bersabar dan cukup merespon dengan ucapan, “aku sedang berpuasa.”

Meninggalkan Kebohongan dan Kezaliman

Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan hakikat puasa adalah meninggalkan kebohongan dan kezaliman.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya). (HR. Bukhari)

Berbohong memang tidak membatalkan puasa, tetapi pada hakikatnya ia bukanlah orang yang puasa. Pahalanya berkurang, bahkan hangus sama sekali. Meskipun seharian ia menahan lapar dan dahaga.

Apalagi jika kebohongannya berdampak besar. Misalnya sumpah palsu, menipu orang, mencuri dan korupsi. Semakin besar dampak negatif yang timbul, semakin jauh ia dari hakikat puasa. Maka, meskipun sama-sama berdosa, antara mencuri ayam tetangga dengan korupsi milyaran uang negara tentu besaran dosanya berbeda.

Bukanlah puasa jika seseorang masih suka berbohong, menipu, menzalimi orang lain, menzalimi hak banyak orang dengan korupsi, dan sejenisnya.

Hakikat Puasa adalah Membentuk Taqwa

Hakikat puasa kemudian terangkum dalam tujuannya. Yakni membentuk taqwa. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183)

Inilah hakikat taqwa, membentuk pribadi bertaqwa. Maka orang yang benar-benar berpuasa, ia akan semakin taat terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagaimana Ibnu Katsir rahimahullah merangkum hakikat puasa saat menafsirkan ayat ini.

“Di dalam ibadah puasa itu terdapat kesucian dan kebersihan jiwa, serta mensterilkan dari kotoran yang buruk dan akhlak yang hina,” kata Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Sumber n Image : https://bersamadakwah.net/hakikat-puasa/



Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com