Senyum Dalam Segenggam Daging

Image :  http://www.amanahqurban.com/jual-hewan-qurban-di-depok-bogor-bekasi/

Kabar Gembira Bagi Mereka Yang Beriman

Datangnya bulan Dzulhijjah bagi orang Islam yang betul-betul beriman adalah sebuah berkah yang tidak terkira nilainya. Pada Bulan ini selain Allah memberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu, dan menunaikan qurban bagi yang memiliki kelonggaran financial.

Kita semua sudah paham betul bahwa bagi mereka yang melaksanakan ibadah  haji dan mendaatkan haji mabrur.... tak ada balasan lain selain syurga Allah....  Bagi kita yang belum memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji karena kondiri antrian yang luar biasa, maka Allahpun masih memberikan kesempatan kita mengunjungi baitullah dengan melaksanakan Umroh.

Membeli Syurha Dengan helai Bulu dan Tetesan Darah

Pun bagi mereka yang beriman dan kemudian memiliki kesempatan untuk berqurban, pahala dari Allah begitu besar. Pada setiap helai bulu hewan qurban kita adalah kebaikan dan pahala, pada setiap tetesan darah hewan qurban kita adalah pahala, setiap senyum fakir miskin yang menerima hewan kita adalah pahala.

Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam bersabda "tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Alloh dari Bani Adam ketika Hari Idul Adha selain menyembelih Hewan Qurban. sesungguhnya hewan itu akan datang pada Hari Kiamat [sebagai saksi] dengan tanduknya, bulu dan kukunya. dan sesungguhnya Darah Hewan Qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Alloh sebelum mengalir di tanah. karena itu bahagiakanlah dirimu dengannya." (H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim)

Qurban adalah cerminan keimanan seorang muslim yang mampu, hal ini merujuk pada larangan Allah untuk mendekati tempat sholat bagi muslim yang mampu berqurban tapi tidak melaksanakan. Hal ini berdasarkan Hadits Shahih : "siapa saja yang berlebihan [Harta], tetapi tidak menyembelih Hewan Qurban. Janganlah Ia Mendekati Tempat Sholat Kami." (H.R. Ahmad Ibnu Majid). Dengan begitu, jelas siapa beriman dan ada kelebihan harta pasti akan berqurban. Juga jelas, muslim yang mampu tapi tidak berqurban, dia belum beriman dengan benar. Tapi orang-orang berqurbanbelum tentu beriman.

Kehilangan Seorang Kekasih

Peringatan Rasulullah diatas patut untuk menjadi sebuah kekhawtiran bagi merek yang beriman, bagi semua mukmin yang mampu, tapi tidak melaksanakan qurban.  Sebuah perintah dengan resiko yang berat sekali.

Seakan akan begitu antipatinya Allah menerima mereka yang mampu tapi tidak mau berqurban untuk mendekati tempat orang-orang beriman menyembah-Nya. Padahal bagi seorang mukmin, tempat sholat adala tempat bertemunya mereka dengan sang kekasih. Lalu bagaimana rasanya bagi kita yang beriman akan tetapi tidak diperkenankan kita mendekat Allah. Bagaimana rasanya orang yang sangat mencintai kekasihnya kemudian ditolak untuk mendatangi tempat bertemu dengan kekasih nya???

Lalu bagaimana perasaan seorang suami yang kehilangan istrinya? Bagaimana perasaan seorang ibu yang kehilangan anak tercintanya? Bagaimana seorang pemuda kehilangan kekasihnya?? Begitu seharusnya perasaan orang-orang beriman yang mampu berqurban tapi tidak melaksanakan qurban.. Jika kita muslim yang mampu dan tidak berqurban tapi tidak memiliki perasaan kehilangan seperti ini, keimanan kita betul-betul patut dipertanyakan.

Senyum Dalam Segenggam Daging

Memang  tidak ada kewajiban menyalurkan qurban kepada fakir miskin sebagaimana penyaluran zakat, akan tetapi penting bagi kita untuk memilih penerima qurban kita yang betul-betul membutuhkan. Menyalurkan qurban di daerah tempat tinggal orang kaya, atau yang biasa mengkonsumsi daging jelas beda kepuasan dengan kita menyalurkan di daerah yang hanya makan daging kambing/sapi setahun sekali pada hari Raya Idul Adha. Segenggam daging Anda terasa luarbiasa bagi keluarga papa, tapi sama sekali tak terasa untuk keluarga-keluarga kaya. Anda memilih yang mana?