Seekor kucing menyeberang halaman
ruko yang luas. Sesekali memandang ke seberang halaman sambil melihat ke kanan
dan kiri. Perlahan tapi pasti sang kucing berjalan kea rah kerumunan orang yang
sedang menikmati sarapan pagi. Sesekali juga si kucing berhenti seperti ada
perasaan ragu.
Perlahan.... perlahan si kucing
sampai di kerumunan orang dan menyelinap diantara kaki-kaki pengunjung. Mencari
sisa sisa makanan atau tulang yang dibuang oleh pengunjung atau sengaja
memberikan sisa makanannya kepada sang kucing.
*****
Selama makan saya mengamati semua
gerak kucing ini. Ada rasa ragu ketika si kucing mendekati kerumunan orang yang
makan.
Begitulah manusia ketika hendak
menuju satu titik baru, ada rasa takut seperti kucing. Ketakutan yang mungkin
tidak sempat dipahami si kucing bahwa tidak semua manusia sama. Ada yang suka
kucing, ada yang jijik atau bahkan benci.
Ketika kita memasuki dunia yang
baru, apapun itu namanya sealu saja ada orang-orang yang suka dan ada
orang-orang yang tidak suka. Apapun alasannya dan kadang-kadang no reason. Keraguan
kita ketika memasuki sebuah lngkungan baru, budaya baru dan situasi baru, baik
karena pindah domisili, pindah kerja, memasuki dunia kerja baru, mutasi,
promosi.... semua.
Yang kita perlukan kemudian
adalah segera memahami medan baru kita, melakukan deteksi dini orang-orang yang
tidak suka dan kemudian segera mencari solusi. Ketenangan kita dalam bekerja
dan berkumpul dengan orang lain adalah satu kunci kesuksesan kita dalam
komunitas itu.
Satu yang paling penting adalah
bagaimana kita segera menjadikan mereka keluarga, dimanapun kita berada,
jadikan lingkungan kita sebagai keluarga. Keburukan dan perlakuan tidak adil
tak akan pernah memutuskan tali kekeluargaan.
Dalam bahasa kerja, bagaimana
menjadikan lingkungan dimana kita berada sebagai sebuah team. Jika kita tidak
punya wewenang menjadikan lingkungan sebagai sebuah team, maka kita harus
menyadari bahwa sesungguhnya kita ada dalm satu team. Team selalu memiliki satu
tujuan yang sama, apapun yang dilakukan akan merujuk pada satu titik yang
disepakati. Disini peran seorang manajer dan decision maker akan memegang
peranan. Team yang solid akan mewujudkan semua goal yang direncanakan. Jika mengalami
kegagalan, team solid segera memiliki solusi dan kemampuan merecovery diri.