Rabu, 10 September 2014
Kepada Donatur : Ujian Allah Sesuai Kemampuan Hambanya
Selamat siang donatur Lembaga Manajemen Infaq
Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 286 Allah berfirman :
“Allah tidak menguji manusia diluar kemampuannya.” Begitulah Allah saying
kepada kita, dimana Allah sebagai pencipta kita mengetahui dengan pasti segala
kemampuan yang kita miliki. Ibarat sebuah produk, produsen telah mendesain
spesifikasi khusus untuk setiap produknya, dan semua telah dicatat tingkat
kemampuan sesuai speknya masing-masing.
Ketika Allah menurunkan ujian atau musibah kepada manusia,
sungguh semua telah dissuaikan dengan tingkat kemampuannya. Sebagian manusia
merasa ujian yang diberikan Allah terlalu berat baginya. Allah tidak akan
memberikan ujian kepada manusia kecuali untuk kepentingan kita. Apakah untuk meningkatkan
derajat manusia atau menambah tugas dan kepercayaan yang lain.
Ibarat baja, harus dibakar dan ditempa untuk membentuknya
menjadi pedang. Ibarat emas, harus dibakar sampai melelah dan dibentuk menjadi
perhiasan yang sangat mahal. Ujian yang sangat berat, akan membentuk kita
sesuai keinginan Allah, jika semakin baik hasilnya itu yang diinginkan Allah,
jika kita putus asa maka Allah akan mengembalikan kita ke tempat yang
serendah-rendahnya.
Tapi bias jadi Allah memberikan ujian kepada kita karena
dosa-dosa yang kita lakukan. Ujian yang diturunkan untuk menegur kita atau
lebih jauh lagi untuk mengurangi dosa-dosa yang kita lakukan. Oleh karena itu,
kita harus peka jika sewaktu-waktu Allah berikan musibah kepada kita. Bukan hanya
mengucap innalillahi wa inna ilaihi rooji’un, tapi perbanyaklah istighfar
memohon ampunan segala kesalahan kita.
Tidak semestinya setiap ada ujian seorang manusia mengeluh,
baginya adalah kebaikan. Tak ada sesuatupun yang diberikan atau dibebankan
Allah kepada hambanya kecuali untuk kebaikan. Allah selalu memiliki rencana di
balik setiap kejadian, sebuah rahasia yang hanya Allah yang tahu. Rahasia Allah
ini tidak akan pernah memberatkan manusia jika mereka memahami betapa indah
rencana Allah.
Ujian itu bukan sesuatu yang sederhana, Allah telah
menyiapkan semuanya dengan detil, bukan asal memberi musibah. Musibah diturukan
sebagai pembuktian keimanan. “Alif –lam-mim. Apakah
manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan “ Kami telah beriman”
sedangkan mereka tidak diuji lagi (Al Ankabut :1-2)
Akhirnya yang membedakan setiap orang dalam menjalani musibah adalah
tingkat keimanan kepada Allah. Semakin tebal keimanan seseorang, akan semakin
ringan ujian yang menimpa dan semakin tipis keimanan akan semakin berat derita
yang dialami. Jangan sampai kita mengalami musibah dan semakin menderita karena
tipisnya keimanan.
Mari dekatkan diri kepada Allah dan berbaik sangka kepada
setiap kejadian dan rencana Allah.
Image :
Wallahu A’lam bish shawab.
Madiun, 11-09-2014
MADU-HERBAL HARGA GROSIR
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(23)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(19)
Herbal
(3)
Hikmah
(256)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(315)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!