Sabtu, 27 September 2014
Burung Pipit dan Burung Hantu Putih
Saya agak kesulitan mencari penggambaran dalam kehidupan, tapi inilah salah satu contoh bagaimana Allah menciptakan kehidupan yang kadang-kadang sangat tidak diharapkan.
Malam pertama saya menunggu bapak saya operasi di rumah sakit umum Purworejo Jawa Tengah, saya memaksakan diri sholat isya di masjid yang sangat jauh dari ruang perawatan. Melewati banyak bangsal, melewati lorong dan tempat gelap, muter sana mutersini karena belum tahu tempatnya. Berjalan hanya berdasar jawaban orang ketika saya bertanya, "mesjidnya dimana pak." Mungkin agak konyol bertanya pada mereka yang mungkin baru sehari dua hari di rumah sakit dan bisa jadi juga mereka tidak sholat di masjid karena menunggu sendirian saudara yang sakit.
Akhitrnya ketemu juga masjidnya. Selesai wudhu, saya masuk masjid, tapi berkali-kali saya mendengar suara sangat ramai seperti h ujan sangat deras yang menggerojok atap dari bahan seng. Sekli saya diamkan, kedua saya diam menunggu anak selesai wudhu. Yang ketiga datang lagi suara, saya keluar dan melihat kegaduhan luarbiasa pohon sebelah selatan masjid.
Saya bertanya pada bapak yang sedng men"charge" handphone di teras masjid. "Ada apa pak?" "Itu burung-burung rame diats pohon." Serta merta saya melihat keatas ke arah pohon. Tampak banyak burung kecil beterbangan dan melompat kesana kemari ketakutaan. Saya kemudian melihat ke sisi atas pohon, ada dua mata memandang dengan tajam. Mata burung hantu putih.
Saya setengah spontan berkata, " masak sih ada burung hantu warnanya putih?" bapak yang tadi men "charge" handphone menjawab, "oh ada mas, burung hantu putih itu sangat langka, bisa besar sekali dan sekarang dilindungi." Saya spontan menjawab "Oh..."
Pembaca, betapa burung-burung kecil yang kelelahan mencari bulir biji-bijian untuk mengisi temboloknya dan pulang sore hari untuk beristirahat, masih harus berjaga-jaga karena ada ancaman bahaya dari burung yang lebih berkuasa. Apakah dengan begini Allahmenciptakan ketidak adilan? Saya rasa tidak.
Allah menciptakan kita untuk selalu berjuang, adakalanya kita memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan, misalnya kita jadi boss, menetapkan sebuah goal, kita manfaatkan sumber daya manusia yang kita miliki untuk mencapai tujuan. Adil bagi kita karena mempekerjakan orang dan kita membayar. Adil bagi karyawan karena mereka bekerja dan kita menggaji. Tapi ini tidak adil bagi karyawan yang mengetahui betapa besarnya hasil yang kita dapatkan dengan merampas 8 jam mereka sehari, apalagi kalau gaji dan hak-hak lain jauh dari harapan mereka.
Orang-orang yang merasa terampas hidupnya oleh atasan, inilah burung-burung kecil yang ketakutan pada burung hantu. Mereka merasa menjadi mangsa sepanjang hidupnya.. Jika mereka ingin hidup dengan nyaman, ciptakan rumah yang aman dan terlindung.
Wallahu a'lam
Kereta Api Logawa Kutoarjo-Madiun 28092014
Image:
http://www.varbak.com/gambar_ms-burung-hantu-putih/
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(25)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(20)
Herbal
(3)
Hikmah
(258)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(322)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!