Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 20 Januari 2013

Semoga Aku Tidak Menangis Saat Kalah

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba balap mobil mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa empat orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang itulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam empat anak yang masuk

final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.

Yah, memang mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip diatasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan semua itu, sebab mobil itu buatan tangannya sendiri.


Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. setiap anak mulai bersiap digaris start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Disetiap jalur lintasan, telah siap empat mobil, dengan empat pembalap kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan empat jalur terpisah.


Namun, sesaat kemudian Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdo'a. Matanya terpejam, dengan tangan yang bertangkup memanjatkan do'a. Lalu, semenit

kemudian, ia berkata "ya, aku siap.."

Doorr... Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobilpun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya

masing-masing.

"Ayoo.. ayo.. cepat..cepat.. maju..maju" begitu teriak mereka. Ahha, sang pemenag harus ditentukan, tali lintasan finis pun telah terlambai. Dan Mark lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark, ia berucap, dan berkomat-kamit dalam hati  "Terima kasih..."


Saat pembagian piala tiba. Mark maju kedepan dengan bangg. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya.


"Hai jagoan, kamu tadi pasti berdo'a kepada Tuhan agar kamu menag bukan?"
Mark terdiam.

"Bukan pak, bukan itu yang aku panjatkan.."
kata Mark.

Ia lalu melanjutkan,


"Sepertinya tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongmu mengalahkan orang lain. "Aku hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah.."
Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk tangan yang memenuhi ruangan.


"Mari renungi, perkataan bijak dari seorang anak kecil ini..."


Sumber : http://ahmadfarieds.blogspot.com/2012/02/sang-juara-semoga-aku-tidak-menangis.html
Image : http://denisuryana.files.wordpress.com/2010/08/juara.jpg 


Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com