Diawali
Coba-coba
Kini Menjadi Sumber Penghidupannya
Kini Menjadi Sumber Penghidupannya
Suwari, pria asli Kare kabupaten Madiun
ini tidak pernah membayangkan jika dirinya bakal menjadi petani jamur seperti
sekarang ini. Berbekal modal 2 juta dari Lembaga Manajemen Infaq Cabang Madiun,
Suwari dengan tekun memulai usahanya. Dia memutuskan untuk serius menekuni
budidaya jamur tiram pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, LMI Madiun melalui
program EMAS/pemberdayaan ekonomi masyarakat, menggulirkan modal kepada
kelompok petani jamur di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Salah satu penerima
program tersebut adalah Suwari, warga Randualas Kare yang sebelumnya bekerja
serabutan. Berbekal ilmu dari salah seorang temannya yang juga petani jamur, ia
memberanikan diri menjadi salah satu penerima bantuan modal LMI.
Menurutnya, faktor lokasi dan bahan baku yang mudah diperoleh
membuatnya semakin percaya diri untuk serius menekuni profesi sebagai petani
jamur. Menariknya, minatnya untuk menimba ilmu dan berinovasi baik terkait
bahan baku,
proses pengolahan, hasil produksi maupun pemasaran membuat usahanya semakin
berkembang. Kegigihan dan ketekunannya dalam bekerja membuat banyak orang bisa
belajar dari pengalamannya. Dengan senang hati Suwari memberikan bimbingan dan
konsultasi pada mereka yang hendak menimba ilmu terkait budidaya jamur tiram.
Tanah yang tidak seberapa luas di belakang
rumahnya, dia dirikan kumbung untuk menyimpan
Baglog yang diberi bibit jamur tiram, sedangkan proses pembuatan baglog
dia kerjakan disamping rumahnya. Setiap hari, Suwari memanen 30 – 35 kg jamur
tiram segar. Setiap harinya untuk urusan pemasaran sudah ada pembeli yang siap
menampungnya. Bahkan stok jamur sering kekurangan. Namun kendala modal membuat
Suwari belum bisa memenuhi permintaan pasar jamur tiram. Suwari berencana
menambah budidaya jamurnya di lahan kosongnya, masih tersisa di belakang rumah.
Tentu saja semua ini tergantung dari modal yang dia miliki. Beliau berharap ada
bantuan modal kembali untuk pengembangan usahanya.