Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 19 Januari 2013

Komunikasi Pengasuhan Anak



 Dulu waktu kecil, melihat pola asuh orangtua kita membesarkan anak-anak bikin kita punya gambaran gimana nantinya kita akan bersikap kalau suatu saat kita jadi oranngtua. Orangtua kita sendiri banyak kelebihannya, tapi sebagai anak kitapun melihat orangtua kita banyak kekurangannya. Tanpa kita yakin mereka sudah mencoba kasih yang terbaik buat kita. Setelah punya anak, kepengennya kita sih jadi orangtua laksana ibu peri yang selalu bisa lemah lembut, nggak pernah ngomel dan marah. Ternyata impian jadi orangtua super sabar nan lemah lembut nggak pernah ngomel ternyata tak semudah yang dibayangkan untuk mewujudkannya. Sebetulnya bukan berarti kita para orangtua nggak boleh cerewet. Tapi omelan berekor panjang kaya ular itu, yang membuat nasehat kita nggak akan masuk pada anak kita. Kalau kesalahan bicara ini terjadi hampir tiap hari, akibatnya :
   
·        Melemahkan konsep diri – anak jadi tertekan, krisis diri.
·        Membuat anak diam, menentang dan sulit diajak kerjasama kalau kita sering ngomel atau cerewet ke anak, lama-lama anak akan cenderung diam aja kalau lagi dinasehati atau malah balik melawan orangtuanya saat dinasehati.
·        Menjatuhkan harga dan kepercayaan diri si anak
·        Kemampuan berpikir menjadi rendah – akibat selalu diomeli dan disetir orang tuanya, kemampuan si anak jadi tidak terasah.
·        Tidak terbiasa memilih dan mengambil keputusan bagi diri sendiri – seringkali orang tua tidak puas dengan pilihan anaknya.

Nah, apa sebabnya kok terjadi kekeliruan dalam komunikasi?
Banyak yang merasa sudah sabar banget tapi ternyata kita kadang masih melakukan kesalahan-kesalahan seperti di bawah ini  :


1.   Bicara tergesa-gesa
      Selama ini tanpa kita sadari, kita suka ngomong sama anak dengan terburu-buru. Seringkali kita memberi tahu anak dengan keadaan terburu-buru pas mau berangkat ngantor. Gimana pesan mau masuk ke otak anak kita? Yang ada dalam hati paling anak bilang “Iya mama cerewet banget sih lo.”
2.   Kita lupa setiap individu itu unik
      Punya 3 anak yang keluar dari rahim yang sama bukan berarti kita bisa menyamakan ketiga anak kita. Stop membandingkan satu sama lain, karena bisa menjatuhkan harga diri anak.
3.   Perbedaan needs & wants
      Salah satu kesalahan kita, seringkali kita lupa memahami bahwa kebutuhan dan keinginan itu berbeda. Jangan pernah memaksakan keinginan kita. Misalnya : kita maunya anak kita les ini biar paling pintar di kelas padahal si anak di umurnya itu masih ingin banyak main.

4.   Tidak bisa membaca bahasa tubuh
      Seringkali kita menasehati anak panjang lebar, tapi nggak bisa membaca bahasa tubuh anak kita. Kalau anak kita lagi sedih, kesal, percuma aja kita menasehati panjang lebar nggak akan masuk ke otaknya. Jadi biarkan tenang dulu, baru kalau sudah sama-sama tenang, ngobrol dan sampaikan apa yang ingin kita sampaikan.

5.   Tidak mendengar perasaan
      Belajar selami perasaan anak seolah-olah kita ada di posisinya, jangan ngomel-ngomel dulu, tapi coba pahami perasaan si anak.

6.   Menggunakan 11 gaya diri :
-     Memerintah – “Hai diam kamu” !
-     Menyalahkan – “Kamu sih nggak nurut mama..”
-     Meremehkan – “Ah masa gitu aja nggak biasa …”
-     Membandingkan – “Tuh kayak si A dong pemberani”
-     Mencap/label – “Kamu tuh emang anak bandel”
-     Mengancam – “Awas ya nanti nggak mama beliin mainan kalo kamu bandel.”
-     Menasehati – “Harusnya kamu tuh begini …”
-     Membohongi – “Lecet segini aja sih nggak sakit, besok juga sembuh”
-     Menghibur – “Ah gitu aja nangis, itu sih nggak seberapa”
-     Mengkritik – “Kok gambar kamu begini sih, harusnya begini”
-     Menyindir – “Aduh tumben amat nih anak mama rajin banget”

Akibat terlalu sering berkomunikasi dengan 11 gaya ini, anak tidak percaya diri/tidak PD.

7.   Kurang Mendengar Aktif
      Kesalahan kita biasanya kurang mau mendengar. Dengarkanlah anak kita dan posisikan diri kita pada posisinya. Dengar ocehan anak, jangan malah disuruh diam. Jangan sampai pas anak besar dia lebih mencari orang lain untuk mendengar curhatnya.



Image :


 



Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com