Sabrina gundah. Dia baru saja memergoki buah hatinya yang baru duduk di kelas VI SD melihat situs porno. Dia pun kebingungan harus bereaksi. Bila marah, dia khawatir anaknya bakal ketakutan. Jika biasa saja, Sabrina juga risau akan dampak buruk yang mungkin muncul.
Anda pernah mengalami situasi serupa? Psikolog Elly Risman
Musa, dalam satu konsultasi beberapa waktu lalu, menyatakan, anak yang sempat
melihat situs porno bisa dipastikan tetap menyimpan pengalaman itu dalam
benaknya.
Memori
ini dapat sesekali muncul pada waktu dia sedang tidak sibuk. Yang harus Ibu
lakukan adalah menanyakan apa perasaan anak. Beri kesempatan padanya untuk
mengeluarkan perasaan yang muncul pada saat dia melihat gambar di situs porno
itu.
Jika
ia bingung, orang tua harus menguncinya dengan pesan-pesan moral agar anak
mengetahui bahwa melihat gambar porno dilarang Tuhan. Pengaruh pada
perkembangan yang mungkin muncul adalah jejak ingatan gambar-gambar yang dapat
muncul kapan saja. Namun, jika dia tidak mencoba mengulangi lagi dan sang
ibu memberi kesibukan yang akan mengembangkan potensi-potensinya jejak itu akan
tersimpan dan tidak memengaruhi tingkah lakunya.
Elly
juga meminta agar orang tua tetap memperhatikan jika anak-anak bermain dengan
temannya. Dampingi anak-anak yang sedang membuka komputer dan proteksi komputer
orang tua agar anak terlindung dari pengalaman melihat gambar-gambar porno.
Jaga terus komunikasi agar anak tidak takut menyampaikan apa yang dirasakan dan
dialaminya pada masa yang akan datang. ''Semoga Allah melindungi anak-anak
kita,'' ujar Elly.