Anak Anda kerap menangis keras ketika meminta
sesuatu? Lantas, Anda kebingungan dan mengabulkan semua keinginannya? Hmm,
tampaknya Anda tidak sendiri. Banyak orangtua lain yang juga mengalami serupa.
Masalahnya, apakah tepat solusi untuk mengabulkan semua keinginan anak?
Menurut
psikolog Neny Widyana, keinginan memiliki sesuatu merupakan naluri setiap
manusia, termasuk juga anak-anak. Usia TK (3-5 tahun) ketika mau sesuatu
inginnya langsung dikabulkan. Kalau dilarang, mereka belum mengerti
alasan-alasan yang konkret seperti harga yang mahal.
Solusinya,
kata Neny, ketika anak meminta sesuatu harus diberi apresiasi. ‘’Orang tua
harus mengapresiasi keinginan anak, karena kalau belum apa-apa mengatakan
tidak, membuat anak kecewa, sedih. Bentuk apresiasinya dengan mengatakan boleh,
tapi dengan alasan,’’ ujarnya.
Neny
memaparkan, jawaban boleh atau tidak melarang sebaiknya diikuti pula dengan
menyebutkan alasan yang bisa dipahami anak. Misalnya, dia mencontohkan,
orangtua mengizinkan anak memiliki sebuah mainan, tapi nanti ketika uangnya
sudah ada untuk membeli mainan itu.''Ketika nanti memang ibu sudah punya uang,
jangan dibohongi. Makanya, orang tua harus mengukur diri alasannya, jangan
mengada-ada,'' ujar Neny.
Konsep
‘boleh, tapi...’ ini awalnya memang berat, anak tidak bisa sekaligus menerima.
Pasti akan protes, menangis. Protes biasanya dilakukan anak, karena orang tua
tidak memberi alasan yang dipahami anak. Tidak boleh, pokoknya tidak boleh.
Oleh karena itu beri alasan yang dipahami sesuai dengan usia anak.
Kalau
anak masih juga protes, orang tua jangan luluh lantas mengabulkan begitu saja.
''Harus konsisten, sekali tidak ya, tidak. Ketika luluh, selain tidak melatih
anak sabar, selanjutnya akan menjadi senjata untuk melakukan cara serupa ketika
anak menginginkan sesuatu,'' ujar Neny tegas.
Menurut
Neny, konsep ‘boleh, tapi …’ini harus dikenalkan sejak usia dini. K''onsep ini
mendidik anak menjadi tidak memaksa. Anak juga menjadi lebih sabar, bisa
menahan diri. Mereka juga tidak ingin cepat terpuaskan, emosinya bisa
terkendali,'' ujarnya.