"Tante...aku udah mulai pinter puasa, lho.. Ramadhan ini aku mau puasa
seharian kayak Mama-Papaku. Eh, tapi kata Mamma aku harus makin rajin
sikat gigi supaya mulutku ngga jadi bau selama puasa.Tante...koq bisa
jadi bau, sih... Khan aku ngga maem sampai sore.."
Pertanyaan
spontan itu datang dari seorang siswa pada drg Anastasia Ririen
Pramudya. Apa yang jadi pertanyaan bocah-bocah itu mungkin juga kita
rasakan.Aroma nafas `tak segar merupakan problem yang acap kali
mengganggu saat kita sedang berinteraksi dengan sang sesama. Berpengaruh
terhadap rasa percaya diri kita, di rentang usia berapapun, itu. Pada
saat kita sedang berpuasa, problem ini acapkali kita hadapi.
Nah, bagaimana sebenarnya terhindar dari bau mulut saat berpuasa?Pengasuh Konsultasi Gigi dan Mulut di Tribunnews.com ini menjelaskan, ada 3 sumber umum penyebab bau mulut.
Pertama
adanya gangguan kronis pada Kesehatan Sistemik tubuh kita (DM,
Tonsilitis, Tumor, Gastritis, Gastric Ulcer, dll), dengan prosentase
kejadian yang relatif kecil. Penanggulangannya: tentu saja dengan segera
memeriksakan diri & mengobatkan apa yang sedang diderita tersebut.
Penyebab
kedua: dari intake atau asupan makanan-minuman kita sehari-hari.
Memperbanyak konsumsi makanan berserat tinggi dalam kondisi segar yang
diolah dengan cara yang benar sesuai standard Kesehatan serta banyak
minum air putih menjadi solusi yang lebih signifikan. Konsumsi
obat-obatan tertentu terutama golongan analgesik, anti hipertensi, anti
depresi, dan antibiotik juga menaikkan frekuensi terjadinya nafas `tak
segar dimaksud.
Penyebab ketiga yakni keadaan kebersihan dan
kesehatan seluruh elemen dalam rongga mulut kita meliputi gigi-geligi,
gusi, mukosa, lidah, dan elemen pendukung lainnya. Faktor ini berkaitan
dengan metabolisme bakteri pada area rongga mulut dan air ludah , di
mana Volatil Sulphur Compound (VSC) merupakan penyebab utama nafas `tak
segar dimaksud, yang timbul dari degradasi asam amino akibat penguraian
protein oleh bakteri anaerob pada area gigi berlubang, area jaringan
pendukung gigi akibat adanya karang gigi yang dapat menyebabkan
terbentuknya kantong periodontal, serta area lidah sebagai salah satu
tempat akumulasi bakteri karena faktor anatomisnya.
Secara rutin
menjaga kebersihan & kesehatan area rongga mulut kita dengan rutin
membersihkan gigi-geligi serta area permukaan lidah kita (terutama
sebelum tidur) merupakan sebuah keharusan. Serta tentu saja, rutin
memeriksakan kesehatan gigi dan rongga mulut kita ke Dokter Gigi
setidaknya setiap 6 bulan. Menuntaskan detail perawatan semua anomali
kesehatan gigi dan rongga mulut kita pun seyogyanya dilakukan dengan
disiplin dan komitmen yang kuat. Idealnya, hal ini dapat tuntas sebelum
kita menjalani Ibadah Puasa.
Dengan demikian, seyogyanya aroma
nafas `tak segar tidak lagi menjadi hal yang merisaukan bila diketahui
dengan tepat sedini mungkin tentang Etiologis, Kausal, atau Sumber
Penyebabnya, sehingga dapat dicegah atau segera ditanggulangi.
Penggunaan
aneka product pengharum mulut, dengan tanpa memperhatikan hal-hal
tersebut di atas, tidak dapat memberikan hasil signifikan serta tidak
dapat menanggulangi problem aroma nafas `tak segar secara tuntas.
Hendaknya
kita bersama lebih bijak dalam menanggapi bombardir segala godaan dalam
sistem penawaran aneka product kesehatan tertentu yang belum tentu
sesuai dengan Standard Medik teruji, yang aman.