Bulan Ramadan yang datang hanya satu tahun sekali memang membawa banyak
manfaat. Tak hanya manfaat karena berpuasa, tapi juga beberapa kegiatan
lainnya. Apa saja?
Puasa
Tak sedikit
penelitian yang mengungkapkan manfaat berpuasa bagi metabolisme tubuh.
Dengan berpuasa, sistem pencernaan tubuh yang biasanya bekerja berat
dapat sedikit beristirahat. Menurunnya aktivitas pencernaan ini dapat
memberi ruang pada tubuh untuk membersihkan diri dari racun-racun yang
terakumulasi selama ini. Proses ini bisa membantu aktivitas perbaikan
sel-sel tubuh yang rusak.
Jika dilakukan dengan benar, berpuasa
bisa membantu membuang racun-racun pada tubuh, mengendalikan berat
badan, dan membuat tubuh tetap awet muda. Karena itu sebaiknya
perhatikan kandungan gizi Anda saat sahur dan berbuka. Hindari makanan
yang digoreng, berlemak, dan terlalu manis dalam jumlah yang berlebihan.
Silaturahmi
Banyak yang memanfaatkan momen
Ramadan untuk menjalin kembali silaturahmi yang terputus. Buka puasa
bersama, berkumpul bersama teman dan keluarga merupakan kegiatan yang
sering dilakukan pada bulan suci ini. Kegiatan ini ternyata memiliki
efek yang luar biasa bagi kesehatan tubuh dan jiwa.
Penelitian
yang dilakukan peneliti Universitas Harvard dan dipublikasikan pada
Harvard Women's Health Watch menyatakan, orang yang memiliki hubungan
baik dan hangat dengan keluarga atau teman terbukti memiliki lebih
sedikit penyakit dan membuat hidup lebih sehat. Pertemanan atau
persaudaraan yang baik bisa membantu seseorang melepaskan stres yang
menyebabkan gangguan pada kekebalan tubuh dan risiko penyakit jantung
yang disebabkan oleh stres.
Terkoneksi dengan baik secara sosial
memang bisa meningkatkan kualitas hidup. Hal ini dibuktikan dalam studi
terhadap 1500 orang berusia lanjut yang dilakukan oleh peneliti
Australia dari Flinders University. Pada penelitian tersebut,
orang-orang dengan teman yang banyak, umumnya memiliki harapan hidup
lebih tinggi. Dukungan dan kehadiran teman mampu meningkatkan kualitas
kesehatan dan menurunkan tingkat stres yang berbahaya untuk tubuh. Efek
ini sangat bermanfaat untuk membantu mempercepat penyembuhan dan bahkan
memperlambat penuaan dini. Jadi tak ada alasan untuk melewatkan acara
silaturahmi pada saat Ramadan maupun Idul Fitri.
Memaafkan
Menjelang
Ramadan atau pada saat hari raya Idul Fitri merupakan saatnya
bermaaf-maafan. Memberi maaf memang sebaiknya tak hanya asal ucap di
pesan singkat atau di mulut saja. Daripada hanya sekadar kata yang
sia-sia, sebaiknya berilah maaf dengan tulus kepada orang yang Anda
masih menyimpan dendam atau amarah.
Jika Anda bisa memaafkan
dengan tulus, melepaskan semua dendam dan bersikap positif, banyak
manfaat yang bisa didapat. Memaafkan seseorang dengan tulus dapat
membuat hati lebih tenang. Efeknya, beban dan tekanan pada jantung pun
berkurang. Setiap kita mengingat dendam atau marah, tekanan darah, detak
jantung, dan beban jantung pun meningkat. Gejala seperti sulit tidur,
mudah sakit kepala, sampai sakit-sakit tubuh yang dipicu karena stres
pun umum terjadi. Karena itu, orang yang mudah memaafkan umumnya lebih
sehat secara fisik maupun psikologis.
Hormon kortisol yang
terbentuk saat marah atau dendam juga memberi efek buruk pada kekebalan
tubuh. Meningkatnya hormon ini secara berlebih, dapat menyebabkan
gangguan kognitif dan bisa merusak sel-sel penting pada otak. Dengan
memaafkan secara tulus, kehidupan Anda menjadi lebih tenang dan
menyenangkan. Efeknya, metabolisme tubuh bisa menjadi lebih baik dan
sistem kekebalan tubuh pun semakin kuat. Mulai Ramadan ini, usahakan
kata “maaf lahir dan batin” bukan lagi hanya sekadar ucapan di mulut
atau pesan singkat saja.
Menahan amarah
Pada
saat berpuasa, kita diminta menahan nafsu dan amarah. Nah ternyata
menahan amarah memiliki banyak manfaat tak hanya secara psikologis tapi
juga untuk kecantikan. Saat marah, otot-otot di wajah menjadi tegang dan
kaku. Kebiasaan sering marah pada hal-hal kecil, seperti kemacetan di
jalan, bersenggolan dengan orang di transportasi umum, atau bertengkar
dengan pasangan bisa memicu keriput lebih cepat di wajah.
Peneliti
dari University of Ohio bahkan membuktikan, amarah tak sekadar buruk
untuk kondisi psikologis, tapi juga kesehatan kulit. Dalam penelitian
yang dipublikasikan pada the British journal Brain, Behaviour, &
Immunity, terdapat 98 orang yang dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok
pertama diisi oleh orang-orang yang mudah marah dan kelompok kedua
diisi oleh orang-orang yang lebih tenang. Hasilnya, penyembuhan luka dan
perbaikan sel kulit pada kelompok orang-orang pemarah, empat kali lebih
lama ketimbang orang-orang yang bisa mengendalikan emosi.
Menurut
peneliti, tingginya hormon kortisol pada orang-orang pemarah menghambat
produksi kolagen yang penting untuk peremajaan kulit. Kekurangan
kolagen pada kulit bisa memperlambat penyembuhan luka dan memicu
percepatan keriput pada kulit. Hiii!
Sumber : http://id.she.yahoo.com/4-hal-di-bulan-ramadan-yang-baik-untuk-anda--20120813.html
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(25)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(20)
Herbal
(3)
Hikmah
(258)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(322)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!