Menurut Al Hasan Al Bashri, tanda-tanda / ciri-ciri orang
yang taqwa setelah melaksanakan amalan Ramadhan, adalah sebagai berikut :
1.SALIMUN AQIDAH ( AQIDAHNYA LURUS)
Akidah secara bahasa berakar dari kata Aqadah-ya’qidu-aqidatan, yang berarti simpul, ikatan perjanjian yang kokoh dan kemudian berbentuk keyakinan yang tersimpul dalam hati yang mengandung perjanjian. Sedangkan menurut istilah syara’ yaitu : Kepercayaan/keimanan kepada Allah SWT.Keyakinan ini secara fitroh sudah terdapat pada firman Allah QS. Arum: 30 “ Fa aqim waj’haka lidyni hanifa fitrota allahilati fitoronnasa alayiha’ latab’dila likholqillah dzalikal ladiinul qoyimu walakiina aksaronnasi layak lamun” “ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, fitroh Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitroh itu. Tidak ada perubahan pada fitrohitu, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”
Disamping ayat diatas secara fitroh , Aqidah/keyakinan kita
sudah lurus termaktub dal QS. Al-Araf : 172 …Alastubirobbikum ,Qoluu balaa
syahid’naa: Bukahkah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, benar engkau Tuhan kami,
kami menjadi saksi .
2. MATI’UL KHULUQO
( AKHLAKNYA MULIA)
Laqod kana fi rosulillahi uswatun hasanah, limangkana yarjuu
allaha wal yaumil akhir wa dzakara allahikatsira ( Qs.Al-Ahzab;21) “
sesungguhnya sudah ada suri tauladan yang baik dalam diri rasulullah bagi
orang-orang yang mengharapkan allah dihari akhir dan banyak mengingat Allah.
Mari Interaksikan hati –dengan Alqur’an = Aqidah yang kuat, akal- Al-qur’an
=fikroh islam, Perasaan –Al-qur’an=Kesadaran ber Islam, Perbuatan – Al-qur’an=
Akhlak Islam..
3.SEMANGAT MENCARI
ILMU/ MENAMBAH ILMU
Indikator yang ketiga ini, akan terwujud karena di bulan
romadhan kemarin kita sudah terbiasa mengaji dengan rutin, dan kita punya
keyakinan bahwa Allah SWT berfirman QS. Al- mujadillah : 11. “Yar fai allahu
ladzi na amanu minkum Waladzi nautul ilma darojatin “ Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang ber ilmu pengetahuan
beberapa derajat” , dalam Hadist juga dijelaskan bahwa” Man kharaja fii
thalabil ‘ilmi fahuwa fii sabilillahi hata yarji’a” barang siapa keluar untuk
menuntut ilmu , maka dia berada dijalan Allah sampai dia kembali “
Kalau kaji secara mendalam Kata “ILMU” terdiri dari 3 unsur (1).”ain” singkatan dari illiyin artinya tempat yang tertinggi, “lam” yakni lathif artinya halus budi & peramah, “MIM” malaikat artinya berkuasa.. jadi tepatlah kiranya Orang yang berilmu selalu menempati tempat yang tinggi, dan berbudi pekerti yang halus.
4. SEMANGAT
MEMAKMURKAN MASJID
Shalat berjamaah merupakan suatu bentuk ketaatan kepada
Allah untuk menunaikan perintah Allah QS.Al- baqoroh:43; wa aqimuimuu sholata
wa aatuuzakata war’kauu’ ma’ar roki’iin” Dan dirikanlah shalat, tuanikan zakat
dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk” dan QS. At-taubah :18 “ Inamaa
ya’muru masjida allahi man aamana biillahi walyauumil akhiri wa aqoo maa
shoolata wa aataa zaakata walam yakhsya illa allah, fa’asaa ‘ulaaikaa
ayyakuunuu minal muhtadiinaa. “ hanya yang mekamurkan masjid-masjid Allah ialah
orang-orang yang ber-iman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat,menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain
Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan golongaan orang yang mendapatkan
petunjuk “
Dari Ibnu Umar RA. Bahwa saya rasulullah SAW . Bersabda, Sholat jama’ah itu lebih utama dari sholat sendirian dengan 27 derajat. Sebagai ilustrasi jaman dahulu saja sahabat Rasulullah Abdullah bin Umi Vaktum masih disuruh sholat jamaah padahal sudah tua dan buta lagi, terus bagaimana dengan kita yang masih sehat wal afiat?......
5. MUJAHIDUN
LINAFSIHI ( SUNGGUH-SUNGGUH DALAM BERAMAL )
Ciri/indicator yang kelima ini akan terlihat pada QS. Al-Imran:134 ; Alladzii nayungfiquu na fiisy syaro’I wadhoro’ii wal kadhimiiinal ghaidha wal ‘afiina anin naas. Wa allahu yuhibbul muhsinina” Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang/sempit dan orang-oarang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Sumber :