“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, (sambil berkata), "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridlaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Rabb kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan."
(Q.S.. al-Insaan [76]: 8-10)
"Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya), padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridlaan Rabbnya Yang Maha tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. "
(Q.S. al-Lail [92]: 17-21)
IkhIas adalah kunci utama untuk bisa masuk surga dan mendapat ridla Allah, tidak terkecuali dalam hal menafkahkan sebagian rezeki kita. Perhatikanlah, betapa bagusnya Allah memberikan contoh kepada kita bagaimana orang yang ikhlas itu.
Pertama, yang dijadikan contoh dalam hal ini adalah memberi makan. Ini menunjukkan bahwa memberi makan adalah termasuk perbuatan utama dan amat disukai Allah, dan amat mudah mendatangkan ridla Allah. Sekaligus menunjukkan bahwa makan itu adalah sesuatu yang paling dibutuhkan manusia dan tidak bisa ditunda-tunda seperti halnya uang SPP, bayar listrik dan sebagainya. Kalau sampai tertunda maka akibatnya langsung mengenai tubuh manusia.
Kedua, makanan yang diberikan adalah makanan yang dicintainya. Berarti bukan makanan sisa atau yang ia enggan untuk memakannya. Ini tiada lain adalah perbuatan seorang yang beriman, karena Nabi bersabda:
"Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. "
(H.R. Muslim)
Ketiga, ia tidak mengharapkan balasan, bahkan sekadar ucapan terima kasih pun tidak. Ini tergambar pula dalam surat al' Lail, di mana ia berbuat bukan karena mengharap nikmat dunia dan bukan pula karena membalas nikmat yang pemah ia terima.
Keempat, yang ia harapkan hanyalah'' wajah Allah semata, dan itu ia lakukan karena imannya kepada hari akhir, hari di mana keadaan begitu berat dan payah.
Inilah contoh gamblang yang menerangkan bagaimana sedekah yang ikhlas dijelaskan langsung oleh Yang Maha perkasa dan Maha Terpuji.
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(25)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(20)
Herbal
(3)
Hikmah
(258)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(322)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!