Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 22 Maret 2013

Kiat-kiat Menginfakkan Harta (bagian 1)

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan, (sambil berkata), "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridlaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Rabb kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan."
(Q.S.. al-Insaan [76]: 8-10)

"Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya), padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridlaan Rabbnya Yang Maha tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. "
(Q.S. al-Lail [92]: 17-21)

IkhIas adalah kunci utama untuk bisa masuk surga dan mendapat ridla Allah, tidak terkecuali dalam hal menafkahkan sebagian rezeki kita. Perhatikanlah, betapa bagusnya Allah memberikan contoh kepada kita bagaimana orang yang ikhlas itu.

Pertama, yang dijadikan contoh dalam hal ini adalah memberi makan. Ini menunjukkan bahwa memberi makan adalah termasuk perbuatan utama dan amat disukai Allah, dan amat mudah mendatangkan ridla Allah. Sekaligus menunjukkan bahwa makan itu adalah sesuatu yang paling dibutuhkan manusia dan tidak bisa ditunda-tunda seperti halnya uang SPP, bayar listrik dan sebagainya. Kalau sampai tertunda maka akibatnya langsung mengenai tubuh manusia.

Kedua, makanan yang diberikan adalah makanan yang dicintainya. Berarti bukan makanan sisa atau yang ia enggan untuk memakannya. Ini tiada lain adalah perbuatan seorang yang beriman, karena Nabi bersabda:
"Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. "
(H.R. Muslim)

Ketiga, ia tidak mengharapkan balasan, bahkan sekadar ucapan terima kasih pun tidak. Ini tergambar pula dalam surat al' Lail, di mana ia berbuat bukan karena mengharap nikmat dunia dan bukan pula karena membalas nikmat yang pemah ia terima.

Keempat, yang ia harapkan hanyalah'' wajah Allah semata, dan itu ia lakukan karena imannya kepada hari akhir, hari di mana keadaan begitu berat dan payah.
Inilah contoh gamblang yang menerangkan bagaimana sedekah yang ikhlas dijelaskan langsung oleh Yang Maha perkasa dan Maha Terpuji.


Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com