Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 28 Desember 2012

Memanfaatkan Momentum untuk Berubah

Tolong Anda garisbawahi sekali lagi, kreativitas itu bukan cuma soal aneh-aneh. Kreativitas juga meliputi semangat perubahan. Idealnya, tentu Anda berubah menjadi lebih baik dan waktu ke waktu.

Hanya saja, kadang itu tidak semudah yang diucapkan. Betul sekali, tidak semudah yang diucapkan. Nah, terkait itu, saya punya saran praktis untuk Anda. Apa itu?

Manfaatkanlah momentum-momentum perubahan. Seumpama:

    tamat sekolah
    tamat kuliah
    merantau
    menikah
    mempunyai anak
    berhaji
    sakit keras atau sembuh dari sakit keras
    musibah atau selamat dari musibah
    meninggalnya orang-orang terdekat

Perubahan bisa direncanakan dan dilakukan secara bertahap tanpa harus menunggu sebuah momentum yang besar dan bersejarah dalam kehidupan kita. Katakanlah :

    Anda ingin merutinkan shalat dhuha. Nah, bertekatlah, ketika mempunyai anak nanti, Anda akan merutinkan shalat dhuha. Untuk awal-awal, shalat dhuha 3 menit sehari juga tidak apa-apa. Kemudian, barulah ditingkatkan sedikit demi sedikit. Hei, jangan salah, ini adalah shalat rezeki.

    Anda ingin merutinkan shalat tahajjud. Nah, bertekatlah, ketika merantau nanti, Anda akan merutinkan shalat tahajjud. Lagi pula, ini tidak seberat yang Anda pikirkan. Pakai otak kanan Anda. Untuk awal-awal, bangunlah 20 menit sebelum waktu subuh, terus sholatlah 3 menit. Kemudian, barulah ditingkatkan sedikit demi sedikit. Jangan salah, ini juga shalat rezeki.

Namun, tolong diingat baik-baik, memanfaatkan momentum-momentum perubahan seperti ini adalah cara terakhir untuk berubah. Karena saya tahu persis, Anda siap berubah kapan saja tidak harus menunggu momentum-momentum perubahan. Apalagi Golongan Kanan itu memang senantiasa siap dengan perubahan. Right?

Sesaat, kita tengok sejarah Islam. Terdapatlah serentetan peristiwa penting, sebut saja :

    Terancamnya Ka'bah oleh pasukan gajah
    Lahirnya Nabi Muhammad
    Turunnya wahyu pertama
    Diangkatnya Muhammad menjadi nabi.
    Isra' Mi'raj dan turunnya perintah shalat.
    Berhajinya Nabi Muhammad
    Sempurnanya syariat.

Tak diragukan lagi, itu semua adalah peristiwa penting. Namun, tidak satu pun dijadikan penentuan kalender Islam.

Lantas, peristiwa apa yang dijadikan penentuan? Tidak lain tidak bukan, hijrahnya Nabi Muhammad dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah. Ngomong-ngomong soal hijrah, Anda tahu 'kan apa pesan tersiratnya? Yah, apalagi kalau bukan semangat perubahan. Saya harap Anda setuju dengan saya.

Image: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_y8Qb_fgZZzFdnPf4m-nCeZtpwW4zLkK3d6fkyrUjH1Tlg2GttWwH9RGnD81w_Am1HRGYSwWVj_65G02zkKOWxXW_m7AdkZPXxAAtn8yhyphenhyphenc-rlY8pY2m4coZWIvDbJj_MygFDHBGHOaAQ/s1600/Hymns+of+Change+-Barkha+Dhar.JPG

dikutip dari tulisan Ippho Santosa (http://ippho.com/) ( http://ippho.com/89/7-keajaiban-rezeki )



Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (25) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (20) Herbal (3) Hikmah (258) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (322) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com