Persiapan Pekerja dalam
Menyambut Ramadhan agar Tetap Bisa Beribadah dengan Optimal
Bagi seorang pekerja, Ramadhan
adalah waktu untuk meningkatkan ibadah sekaligus menjaga produktivitas di
tempat kerja. Agar keduanya berjalan selaras, diperlukan persiapan fisik,
mental, dan strategi yang matang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
dilakukan:
1. Memperkuat Niat dan
Keimanan
Sebagai langkah awal, Muslim yang
bekerja perlu memperbarui niat bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah jika
dilakukan dengan ikhlas dan sesuai syariat.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Wa maa khalaqtul jinna wal insa
illa liya’buduun.
"Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS.
Adz-Dzariyat: 56)
Bekerja juga bagian dari ibadah
jika diniatkan untuk mencari rezeki halal, menafkahi keluarga, dan mendukung
kegiatan ibadah lainnya akan tetapi hal tersebut tidak boleh menghalangi
kewajiban untuk menjalankan puasa di Bulan Ramadhan, kecuali pekerjaan tertentu
yang tidak memungkinkan seseorang untuk bekerja.
2. Mengatur Pola Kerja dan
Istirahat
Pola kerja harus disesuaikan
dengan jadwal ibadah di bulan Ramadhan, seperti shalat tarawih dan sahur. Untuk
itu perlu merencanakan beberapa hal terkait hal ini diantaranya:
- Prioritaskan pekerjaan penting di pagi hari ketika
energi masih maksimal.
- Kurangi pekerjaan berat setelah Zuhur untuk
menghemat energi.
- Gunakan waktu istirahat untuk shalat, membaca
Al-Qur'an, atau istirahat sejenak.
3. Menjaga Pola Makan dan
Kesehatan
Pekerja harus menjaga stamina
dengan pola makan sehat saat sahur dan berbuka.
Rasulullah bersabda dalam Hadits Riwayat
Bukhari dan Muslim:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
Tassahharuu fa inna fis-sahuuri
barakah.
"Makan sahurlah kalian,
karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk itu perlu mempersiapkan
daftar makanan bergizi saat sahur untuk membantu menjaga stamina selama bekerja
dan berpuasa. Hindari menu makanan berlemak tinggi atau terlalu manis di dalam
daftar makanan selama berpuasa karena dapat menyebabkan rasa Lelah.
4. Mengatur Jadwal Ibadah
Persiapkan jadwal ibadah agar
tidak terlewat meski sibuk bekerja, misalnya :
- Sahur: Awali dengan dzikir dan doa.
- Shalat Fardhu: Tepat waktu, termasuk saat di tempat
kerja.
- Shalat Tarawih: Lakukan secara berjamaah jika
memungkinkan.
- Tilawah Al-Qur'an: Bacalah secara konsisten,
misalnya 1 juz setiap hari.
5. Memanfaatkan Waktu
Istirahat dengan Bijak
Perlu mulai membiasakan
pemanfaatan waktu istirahat sebelum datangnya bulan Ramadhan dengan kegiatan
ibadah ringan seperti:
- Membaca Al-Qur'an.
- Shalat sunnah.
- Berdzikir dan beristighfar.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
Fa idzaa faraghta fansab. Wa ilaa
rabbika fargab.
"Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS.
Al-Insyirah: 7-8)
Mengisi waktu istirahat dengan
aktivitas yang bermanfaat mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah jika
nanti datang bulan Ramadhan.
6. Berkomunikasi dengan Atasan
dan Rekan Kerja
Jika jadwal ibadah memengaruhi
waktu kerja, komunikasikan dengan atasan atau tim untuk mencari solusi. Sebelum
datang Bulan Ramadhan perlu direncanakan bersama terkait kegiatan yang akan dikerjakan
selama Bulan Ramadhan termasuk mengatur jadwal lembur, menyesuaikan waktu
istirahat, pembagian tugas dan tanggung jawab.
7. Menyelesaikan Pekerjaan
Lebih Awal
Mumpung belum dating Bulan
Ramadhan, upayakan menyelesaikan tugas yang dapat dikerjakan sebelum Ramadhan,
hal ini memungkinkan seorang pekerja mengurangi pekerjaan yang menguras energi
di bulan Ramadhan.
8. Menjaga Hubungan Sosial di
Tempat Kerja
Bulan Ramadhan adalah momen untuk
mempererat ukhuwah di tempat kerja. Beberapa kegiatan ini bisa direncanakan sebelum
datangnya Ramadhan :
- Berbuka puasa bersama rekan kerja.
- Mengajak rekan kerja belajar agama.
- Memberikan sedekah kepada rekan yang membutuhkan.
Rasulullah bersabda dalam Hadits Riwayat
Tirmidzi :
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ
Man fatthara shaaiman kaana lahu
mitslu ajrihi.
"Barang siapa memberikan
makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang
yang berpuasa itu." (HR. Tirmidzi)
9. Menjaga Akhlak dan Etika
Kerja
Bulan Ramadhan adalah waktu untuk
memperbaiki akhlak, termasuk di tempat kerja maka perlu membiasakan untuk menghindari:
- Perdebatan yang tidak perlu.
- Kegiatan yang mengganggu kekhusyukan ibadah seperti
bergosip atau berbohong.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسۡنٗا
Wa quuluu linnaasi husnaa.
"Dan ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada manusia." (QS. Al-Baqarah: 83)
10. Menyiapkan Mental dan
Spiritual
Persiapkan diri untuk menghadapi
tantangan, seperti rasa lelah atau kurang konsentrasi saat bekerja. Ingatlah
bahwa segala kesulitan di bulan Ramadhan memiliki pahala yang besar.
Rasulullah bersabda dalam Hadits Riwayat
Ahmad :
إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ
Inna likulli ‘amalin shirrah, wa
likulli shirratin fatrah.
"Sesungguhnya setiap amal
memiliki masa semangat, dan setiap semangat memiliki masa futur." (HR.
Ahmad)
Hadits ini mengingatkan untuk
menjaga konsistensi dan tidak mudah menyerah, baik dalam bekerja maupun
beribadah.
Dengan mengatur pola kerja,
menjaga kesehatan, memanfaatkan waktu dengan bijak, dan menjalin hubungan baik
di tempat kerja, seorang pekerja dapat menjalankan ibadah Ramadhan secara
optimal tanpa mengorbankan produktivitas. Keseimbangan ini membutuhkan niat
yang kuat, disiplin, dan manajemen waktu yang baik.