Taubat nashuha adalah pintu menuju ampunan dan rahmat Allah. Dengan melakukan taubat yang tulus, seorang hamba tidak hanya menghapus dosa-dosanya, tetapi juga memperoleh kedekatan dengan Allah, kehidupan yang lebih berkah, dan jaminan surga di akhirat. Jangan pernah menunda taubat, karena pintunya senantiasa terbuka hingga ajal tiba.
1. Pengertian Taubat Nashuha
Taubat nashuha adalah taubat yang
murni, tulus, dan sungguh-sungguh yang dilakukan seorang hamba kepada Allah SWT
atas dosa-dosanya dengan niat yang ikhlas, penuh penyesalan, serta berkomitmen
untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Kriteria Taubat Nashuha:
- Ikhlas semata-mata karena Allah.
- Menyesal atas dosa yang telah dilakukan.
- Berhenti dari perbuatan dosa saat itu juga.
- Bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi.
- Jika dosa berkaitan dengan hak orang lain, maka
wajib meminta maaf atau mengembalikan hak tersebut.
2. Dalil dari Al-Qur'an
Allah SWT berfirman dalam Surah
At-Tahrim 8:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Yā ayyuhallażīna āmanū tūbū
ilallāhi taubatan naṣūḥā,
‘asā rabbukum ay yukaffira ‘ankum sayyiātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min
taḥtihāl-anhār,
yauma lā yukhzil-lāhun-nabiyya wallażīna āmanū ma‘ah, nūruhum yas‘ā baina
aidīhim wa biaimānihim yaqūlūna rabbanā atmim lanā nūranā waghfir lanā, innaka
‘alā kulli syai`in qadīr.
"Wahai orang-orang yang
beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (taubat
nashuha). Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada
hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama
dengannya; cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka sambil
mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan
ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.'”
Ayat ini mengajak orang-orang
yang beriman untuk melakukan taubat dengan cara yang benar, yaitu taubat
nashuha. Allah menjanjikan penghapusan dosa dan balasan surga bagi mereka yang
sungguh-sungguh bertaubat. Dalam konteks ini, taubat nashuha melibatkan penyesalan
mendalam, komitmen untuk tidak mengulang dosa, serta usaha nyata untuk
memperbaiki diri.
3. Hadis tentang Taubat
Nashuha
Hadis dari Abdullah bin Umar
radhiyallahu 'anhuma Rasulullah ﷺ
bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
Inna-llāha yaqbalu
taubata-l-'abdi mā lam yughargir.
"Sesungguhnya Allah
menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di
tenggorokan."(HR. Tirmidzi, no. 3537; Ibnu Majah, no. 4253)
Hadis ini menunjukkan kemurahan
Allah yang senantiasa membuka pintu taubat hingga hamba-Nya berada di ambang
kematian (sebelum ruh sampai di tenggorokan). Ini mengajarkan bahwa kesempatan
bertaubat tidak boleh ditunda-tunda, karena ajal seseorang tidak diketahui.
4. Hikmah dan Keutamaan Taubat
Nashuha
- Menghapus Dosa dan Kesalahan
Sebagaimana
disebutkan dalam Surah At-Tahrim, taubat yang tulus menjadi sebab dihapuskannya
dosa dan kesalahan.
- Mendapatkan Ridha dan Ampunan Allah
Allah
mencintai hamba yang bertaubat. Dalam hadis qudsi, Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ فَرِحٌ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ
"Sesungguhnya
Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat
kepada-Nya." (HR. Muslim, no. 2675)
- Dimasukkan ke dalam Surga
Taubat yang
ikhlas menjadi sebab masuk surga, sebagaimana janji Allah dalam Surah
At-Tahrim.
- Meningkatkan Keimanan dan Kesalehan
Taubat yang
benar membuat hati lebih dekat kepada Allah dan meningkatkan amal kebaikan.
- Menyesali
Dosa
Penyesalan adalah inti taubat, di mana seorang hamba merasa sedih dan malu atas perbuatannya. - Berhenti
dari Perbuatan Dosa
Tidak mungkin taubat diterima jika seseorang masih terus melakukan dosa yang sama. - Berjanji
Tidak Mengulangi
Berkomitmen dengan sungguh-sungguh untuk tidak kembali pada dosa tersebut. - Memperbaiki
Diri
Meningkatkan ibadah dan amal saleh untuk menutupi kesalahan yang lalu.
5.
Jika Melibatkan Orang Lain:
Meminta maaf
atau memulihkan hak yang telah dilanggar.
Taubat nashuha adalah pintu
menuju ampunan dan rahmat Allah. Dengan melakukan taubat yang tulus, seorang
hamba tidak hanya menghapus dosa-dosanya, tetapi juga memperoleh kedekatan
dengan Allah, kehidupan yang lebih berkah, dan jaminan surga di akhirat. Jangan
pernah menunda taubat, karena pintunya senantiasa terbuka hingga ajal tiba.
Madiun, 1 Januari 2025