Berawal dari obrolan di sela-sela
kerja, jadi ingat saat-saat anak diasuh Asisten Rumah Tangga yang terlanjur
disebut oleh masyarakat kita sebagai pembantu.
Pembantu? Ya pembantu. Dari
sebutannya saja pembantu, orang yang membantu. Hanya saja kebanyakan menganggap
mereka yang harus menyelesaikan pekerjaan di rumah, bukan sekedar membantu.
Salah? Enggak juga tergantung
kesepakatan awal.
Paling banyak alasan orang
memerlukan ART saat mereka memiliki momongan-bayi, sementara mereka sama-sama
bekerja. Sebaiknya kalau butuh mengasuh anak, carilah baby sitter, jangan ART.
Kecuali karena ekonomi kita pas-pasan. Anggaplah pas-pasan saja secara ekonomi,
jadi yang kita punya adalah ART dengan tugas utama mengasuh anak.
Nah! Saking sayangnya mereka sama
baby mereka, sampai-sampai mereka memasang CCTV untuk mengawasi sang pembantu.
Kuwatir terjadi apa-apa sma babynya, apalagi sering beredar kabar penculikan
bayi oleh pembantu rumah tangga. Saking dianggap rahasia, banyak yang
menyembunyikan di tempat-tempat tak terlihat.
Perlukah disembunyikan?
Justru sebaiknya, CCTV sebaiknya
dipasang di tempat strategis dan dikomunikasikan kepada ART. Kalau CCTV
disembunyikan, ART bisa melakukan hal-hal tidak diharapkan. Meskipun kita
akhirnya tahu perbuatan mereka, anak yang diasuh ART bisa jadi sudah
diperlakukan kurang baik.
Pasanglah CCTV d tempat terbuka,
pastikan bisa mengawasi setiap tempat di rumah termasuk teras dan halaman.
Sampaikan ke ART kalau kita pengen tahu kondisi rumah, terutama anak. Dengan
begitu ART akan lebih berhati-hati mengasuh anak kita.
Sesekali telponlah ART, atau
pakai fasilitas Video Call : “MBak, sepertinya adik pulas sekali tidurnya, coba
dekatkan HP Mbak ke wajahnya…. Ihhhh lucu banget…..”
Atau : “Mbak, itu adik bangun.
Cuci bajunya nanti saja kalau longgar. Kalau repot, biar hari ini saya yang
cuci baju sepulang kerja.”
Telpon ART di rumah saat senggang dan ART tidak
sedang kerepotan, paling tidak akan membangun rasa aman juga untuk ART bahwa
kita ikut mengawasi rumah. Dengan begitu, ART juga akan lebih hati2 dalam
mengasuh anak kita.
Anda setuju dengan pemikiran saya?