Selasa, 30 Januari 2018
Ketika Allah Menggoda Hamba-Nya
Siapa yang tidak tergelitik melihat kelucuan tingkah bayi yang pintar tersenyum, atau balita 2 tahun yang menggemaskan, atau anak usia paud yang lucu tingkah polahnya. Kita juga ingin menggoda kucing-kucing yang lucu tingkahnya, kelinci yang imut. Dan sebaliknya kita tak akan tertarik menggoda mereka yang tidak memiliki daya tarik.
Mengapa? Karena kita cenderung ingin melihat mereka yang ada di hati kita terlihat semakin menyenangkan. Semakin cinta kita pada sesuatu, semakin sering kita merawatnya, semakin kita menyayangi sesuatu semakin sering kita memainkannya.
Seorang ibu yang sayang pada bayinya, akan membangunkan buah hatinya untuk minum Asi. Selelap apapun si buah hati tertidur akan dibangunkan untuk minum Asi jika sudah waktunya minum. Ingat, Asi adalah nutrisi utama penunjang kehidupannya. Bukan tidak sayang ketika seorang ibu membangunkan bayi yang terlelap, justru di situlah bukti sayang dan cintanya.
Ada kalanya seorang ibu terlihat memaksakan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh buah hatinya, ia akan mengajarkan bayinya untuk tengkurap, menyangga tubuh dengan dua tangan dan kakinya, mengajarkan merangkak, mengajari berdiri, melatih berjalan dan membiarkan berlari. Itulah bukti cinta seorang ibu, cinta yang datang dari hati.
Ketika kita terbangun tengah malam karena butuh ke kamar mandi, atau terbangun mendengar teriakan kucing kawin, atau suara kendaraan melintas dengan mesin meraung, bisa jadi Allah membangunkan kita untuk memberikan asupan nutrisi keimanan bagi kita.
Bisa jadi sangat sering kita terbangun malam, mungkin disitulah Allah begitu merindukan kita. Merindukan sujud-sujud kita, merindukan doa-doa kita, bisikan dzikir kita lantunan tilawah quran kita, bahkan air mata kita. Kadang kita sangat terganggu dengan sering terbangun di malam hari, sayang kita tidak menyadari begitulah Allah cinta kepada kita. Wujud cinta yang tak diberikan kepada orang-orang biasa yang tidak dicinta oleh Rabbnya.
Ada kalanya kita diuji dengan cobaan-cobaan yang berat terasa, ujian beruntun, kehilangan, kesusahan dan kesedihan, kesulitan hidup, masalah keluarga. Bisa jadi pada saat seperti itu adalah saat Allah ingin melihat bagaimana kita bertingkah, apakah tetap tersenyum, atau mengeluh dan menggerutu. Mungkin juga ujian-ujian yang datang memang diberikan kepada kita untuk menempa dan membentuk jiwa kita. Bisa jadi ujian datang untuk menegur kita.
Jadi, apakah kita akan mengeluh lagi?
On the bus, 31-01-18, 06:38
MADU-HERBAL HARGA GROSIR
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(25)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(20)
Herbal
(3)
Hikmah
(258)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(322)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!