Jumat, 09 Oktober 2015
Akhirat Yang Dipilih
Imam Ibnul berkata: "Sesuai dengan tingkat kecendurungan hamba dan ridhanya kepada dunia, maka seperti itu pulalah tingkat malasnya dari melakukan ketaatan kepada Allah dan mencari akhirat."
Al-haq dan al bathil, kebaikan dan keburukan, belok kanan dan belok kiri, demikian dengan cinta dunia dan akhirat sudah hukum alam tidak pernah sejalan.
Orang yang memiliki kecintaan kepada dunia, maka akan sejauh cinta itu ia meninggalkan orientasi akhirat.
Dalan kehidupan, antara pecinta dunia dan pecinta akhirat mungkin tak tampak perbedaan, karena orientasi yg menggiring gerak mereka adalah niat di dalam hati.
Meskipun sama bekerja, mungkin di perusahaan yang sama, mungkin dengan level yang sama bahkan mungkin ruang kerja yang sama, makan bersama, pulang pergi bersama, tapi motivasi kerja tentu berbeda.
Orang-orang yang cinta dunia lebih besar peluang melakukan pelanggaran karena kerja bagi mereka = mencari uang. Kadang halal dan haram tidak diperhatikan, kecurangan, korupsi waktu tidak dianggap merugikan orang lain, atau tidak dianggap mengambil hak orang lain.
Bagi yang berorientasi akhirat tentu berbeda. Kerja adalah ibadah melaksanakan kewajiban yang dijanjikan pahala. Setiap hasil yang dibawa adalah barokah.
Ini seperti kita bicara timur dan barat, seperti bicara Sabang dan Merauke. Semakin kita ke barat maka akan semakin jauh meninggalkan timur. Seperti kita berlari dari Sabang ke Merauke. Semakin jauh kita lari ke Merauke. Maka sejauh itu kita meninggalkan sabang.
Sejauh apa kita cinta dunia, sejauh itu pula kita kita tinggalkan akhirat.
Satu yang butuh kita ingat, Akhiratlah hidup kita yang sesungguhnya. Dunia hanyalah sarana menggapai kebahagiaan hidup di akhirat.
Kehidupan kita arah larinya kemana.?
Butuh kejujuran diri kita.
Wallahu a'lam.
Gunung Kidul, 9 Oktober 2015
Al-haq dan al bathil, kebaikan dan keburukan, belok kanan dan belok kiri, demikian dengan cinta dunia dan akhirat sudah hukum alam tidak pernah sejalan.
Orang yang memiliki kecintaan kepada dunia, maka akan sejauh cinta itu ia meninggalkan orientasi akhirat.
Dalan kehidupan, antara pecinta dunia dan pecinta akhirat mungkin tak tampak perbedaan, karena orientasi yg menggiring gerak mereka adalah niat di dalam hati.
Meskipun sama bekerja, mungkin di perusahaan yang sama, mungkin dengan level yang sama bahkan mungkin ruang kerja yang sama, makan bersama, pulang pergi bersama, tapi motivasi kerja tentu berbeda.
Orang-orang yang cinta dunia lebih besar peluang melakukan pelanggaran karena kerja bagi mereka = mencari uang. Kadang halal dan haram tidak diperhatikan, kecurangan, korupsi waktu tidak dianggap merugikan orang lain, atau tidak dianggap mengambil hak orang lain.
Bagi yang berorientasi akhirat tentu berbeda. Kerja adalah ibadah melaksanakan kewajiban yang dijanjikan pahala. Setiap hasil yang dibawa adalah barokah.
Ini seperti kita bicara timur dan barat, seperti bicara Sabang dan Merauke. Semakin kita ke barat maka akan semakin jauh meninggalkan timur. Seperti kita berlari dari Sabang ke Merauke. Semakin jauh kita lari ke Merauke. Maka sejauh itu kita meninggalkan sabang.
Sejauh apa kita cinta dunia, sejauh itu pula kita kita tinggalkan akhirat.
Satu yang butuh kita ingat, Akhiratlah hidup kita yang sesungguhnya. Dunia hanyalah sarana menggapai kebahagiaan hidup di akhirat.
Kehidupan kita arah larinya kemana.?
Butuh kejujuran diri kita.
Wallahu a'lam.
Gunung Kidul, 9 Oktober 2015
MADU-HERBAL HARGA GROSIR
Kategori Tulisan
Anak
(21)
Ceramah
(23)
Doaku
(3)
Gallery
(68)
Hadits
(19)
Herbal
(3)
Hikmah
(256)
I'tikaf
(5)
Idul Fitri
(27)
Inspirasi
(149)
Jualan
(3)
Kesehatan
(43)
Keuangan
(12)
Kisahnyata
(43)
Kultum
(147)
Lailatul Qadar
(2)
Lain-lain
(49)
management
(4)
Nisa'
(1)
ODOJ
(2)
Progress
(54)
prowakaf
(2)
Puasa
(182)
Quran
(17)
Qurban
(40)
Ramadhan
(315)
Renungan
(17)
Rumahkreatif
(6)
Rumahpintar
(8)
Rumahtahfidz
(18)
Rumahyatim
(6)
Sedekah
(47)
Share
(104)
Syawal
(5)
Tanya jawab
(2)
Tarawih
(4)
Tarbiyah
(166)
Umroh
(19)
Wakaf
(8)
Yatim
(7)
Zakat
(22)
Sering dibaca
- Obat Kanker yang 10.000X Lebih Kuat dari KemoTerapi
- Daftar Tempat Makan Di Madiun
- Apa Arti Kata "Dancuk"...
- Kisah Nyata : Hati-hati Ajarkan Motor-Mobil Pada Anak di Bawah Umur
- Sahabat Kita Yang Baik Akan Menolong Kita Di Akhirat
- 10 Amal yang Pahalanya Takkan Pernah Putus
- Kepada Donatur : Kisah Nyata - Kesalahan Kecil yang Dahsyat Akibatnya
- Kadal dan Sedekah
- Kepada Donatur : Mengintip Akheratmu Dengan Melihat Kehidupan Duniamu
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!