Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 02 September 2015

Jangan Mudah Memuji Jangan Mudah Mencaci

Dalam kehidupan kita, interaksi antar sesama akan menghasilkan kesan positif dan negatif. Baik dengan teman kerja, teman hobbi, tetangga bahkan di rumah. Secara naluri kita akan menilai teman kita berinteraksi.

Perbuatan teman yang baik mendorong kita untuk memuji. Perbuatan yang buruk mendorong kita untuk menjelekkan. Hal yang sangat manusiawi.

Memuji dan mencaci masing-masing ada kelebihan dan kekurangan. Memuji akan memberi motivasi untuk berbuat kebaikan lebih dari yang telah dilakukan. Keburukan memuji: memuji seseorang cenderung menjadikan mereka memiliki sifat ujub.

Mencaci seseorang akan menyemangati orang yang memiliki mindset positif untuk memperbaiki diri. Di sisi lain, mencaci orang lain menjadikan mereka yang dicaci rendah diri, minder, cenderung negatif. Bahkan mematikan potensi-potensi yang dimiliki. Mencaci orang lain memiliki efek negatif bagi yang mencaci. Mematikan rasa peduli, mengeraskan hati dan menguatkan akhlak buruk yang menjadi bawaan pribadinya.

Mengapa dilarang mudah mencaci dan memuji.

Bahwa manusia adalah makanul khotho' wa nisyan-tempatnya salah dan lupa. Selalu berubah sesuai kondisi, menjadikan manusia mungkin berubah menjadi baik atau lebih baik dan mungkin berubah menjadi buruk atau lebih buruk.

Perubahan menjadi baik atau menjadi buruk berlaku untuk seluruh manusia, yang dipuji, yang dicaci, yang memuji, yang mencaci.

Dianjurkan tidak mencaci orang lain berlebihan karena belum tentu kita lebih baik ketika kita mengalami posisi seperti yang kita caci, belum tentu kita baik terus ketika mengalami situasi yang menyulitkan. Tentu larangan mencaci juga menjadi ajaran semua agama karena efek merusak yang besar.

Kitapun dilarang untuk terlalu mudah memuji, karena belum tentu mereka yang kita puji selalu mempertahankan kebaikannya. Memuji kebaikan orang lain tentu sudah menjadi kewajiban kita manakala kita melihat orang lain melakukan amal kebajikan.

Wallahu a'lam.

Wisma Haji Kota Madiun, 3 Sept 2015


Puasa melembutkan Jiwa


Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (23) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (19) Herbal (3) Hikmah (256) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (315) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com