Mimpi Dalam Lelapnya Tidur
Pada masa kecil saya, suatu malam
dalam tidur yang lelap saya bermimpi sedang bermain di sebuah bandara, berlari
kesana kemari sambil memainkan pesawat dengan remote. Banyak orang dewasa di
sekitar saya menggunakan pakaian yang sama warna dan bentuknya-hari ini saya
menyebutnya dengan seragam. Mereka yang berseragam memainkan pesawat yang lebih
besar, yang sangat mungkin saya bias ikut menaikinya karena besar pesawatnya
seukuran sepeda motor.
Pengalaman Hari Ini
Hari ini saya ditugaskan oleh kantor
untuk melakukan monitoring kegiatan Pendidikan Pelatihan untuk pejabat Eselon
IV dengan dengan agenda visitasi ke Lanud Iswahyudi, sebuah pangkalan TNI AU di
wilayah Maospati Madiun. Satu lokasi yang Anda tidak mudah memasukinya kecuali
Anggota TNI AU, pejabat TNI AU dan orang orang tertentu. “ini wilayah militer,
Anda harus mendapatkan ijin masuk”.
Hari ini saya mendapat kesempatan
masuk bersama 50an orang karena naik bis yang sama dengan peserta Diklatpim IV.
Kalau tanpa naik bis ini, saya tidak bakalan mendapatkan ijin masuk hanya untuk
melihat pesawat tempur dari dekat, menyaksikan lulusan sekolah penerbang
mengenal langsung pesawat, menyaksikan pesawat tempur take off dan landing di
landasannya dari dekat, bahkan saya sempat memfoto beberapa peserta yang diberi
kesempatan menaiki pesawat tempur di hangar. Semua bias terjadi karena saya ada
didalam bis itu.
Bis Tujuan Akhirat
Kalau saya naik bis saja bias masuk
sampai kedalam Pangkalan Militer, sayapun yakin kita semua bias masuk syurga
dengan ikut bis yang dinaiki orang-orang yang sangat besar probabilitasnya
untuk bias masuk ke dalam syurga. Mereka adalah orang-orang yang melaksanakan
sholat.
Barangsiapa yang baik shalatnya, akan baik
pula seluruh amalnya. Barangsiapa yang buruk shalatnya, maka akan buruk pula
seluruh shalatnya. Barangsiapa yang baik hatinya, maka akan baik shalatnya. Dan
barangsiapa yang buruk hatinya, maka akan buruk shalatnya.
Berdasarkan
sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Bila shalatnya baik maka baik pula seluruh
amalnya, sebaliknya jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.”
(HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath,
dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1358
karena banyak jalannya)
Dimanapun kita berada, kita bias menemukan
tempat orang berkumpul untuk melaksanakan sholat. Ya... itulah masjid, tempat
laki-laki harus melaksanakan sholat wajib sebanyak 5X sehari.
“Seorang lelaki buta
menjumpai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia berkata, ‘Wahai
Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki seorang penuntun yang bisa menuntunku
berjalan ke mesjid.’ Kemudian ia memohon kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam agar diberikan keringanan sehingga dia boleh shalat di rumahnya, lalu
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkannya. Ketika orang tersebut
berpaling pergi, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilnya dan berkata,
‘Apakah kamu mendengar azan shalat?’ Ia menjawab, ‘Iya.’ Beliau pun menyatakan,
‘Maka datangilah!’”
“Demi Zat yang jiwaku ada
ditangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan untuk mengumpulkan kayu bakar
lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk shalat dan dikumandangkan azan.
Kemudian aku perintah seseorang untuk mengimami shalat, lalu aku pergi melihat
orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.” (Hr. Bukhari)
“Barangsiapa yang mendengar
azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada
uzur.” (Hr. Abu Daud
dan Ibnu Majah. Hadits ini dinilai shahih oleh Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil no. 551)
Hadits-hadits diatas tentu
disampaikan kepada kita karena betapa pentingnya sholat berjamaah di masjid
bagi seorang laki-laki.
Naik Bis yang Sama
Sholat yang akan memberikan nilai
berlipat dihadapan Allah dengan sholat jamaah bersama ummat Islam yang lain
akan memberikan kontribusi kebaikan kepada kita dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan
yang baik sehari-hari ini akan mengantar kita merasakan manis, wangi dan
indahnya Syurga Allah.
Maukah Anda bergabung dalam Bis yang
sama dengan mereka yang memiliki probabilitas lebih besar masuk dalam
Jannah-Nya?
Ingat kata terakhir ini : Bagaimana
kaki Anda akan membawa diri Anda ke syurga? Jika kaki Anda tidak bias membawa
diri Anda ke masjid?
********
Lanud Iswahyudi Madiun, 3 September 2015