Menikmati Manisnya Kehidupan yang Pahit

Konon katanya hidup seperti kopi.

Rasanya betul begitu.
Hidup ini memang banyak pahitnya.

Kesulitan, kemalangan, gap antara harapan dan kenyataan, masalah finansial, kenakalan anak, ribut dengan pasangan, gesekan dengan teman, beban kerja tak seimbang dengan pendapatan, nasib yang terasa berbeda, ketidak adilan, beda pendapat yang tak mengenakkan teman yang kasar, egois, jorok, gak bisa senyum.

Semua terasa pahit bagi yang tidak bisa menikmati.
ya... pahit seperti kopi tanpa gula.

Perlu menambahkan rasa sabar dan syukur untuk menjadikannya sebuah kenikmatan dalam menjalani kehidupan.

Rasa sabar dan syukur itu akan menjadikan semua kepahitan hidup menjadi nikmat, indah, menggelorakan semangat, menguatkan, menyehatkan jiwa dan kebaikan-kebaikan lainnya.
Bukankah kita diberikan ribuan kenikmatan? hanya saja kitaaa yang tidak mau menyadarinya.
Keluarga kita sehat, anak istri dan suami semua sehat adalah karunia yang luar biasa. Bayangkan jika ada salah satu keluarga kita sakit atau tertimpa musibah. Semua kesenangan akan terasa sirna.
Kita memiliki pekerjaan adalah sebuah nikmat. Bisakah Anda bayangkan jika kita tidak bekerja dan berpenghasilan? Darimana makan kita, suami/istri dan anak-anak kita?

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan"

Hotel Manise, 12 April 2017