Renungan Pagi...
Alkisah ada seorang Fakir Miskin melewati jalan Madinah.
Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan Daging.
Diapun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan Daging.
Dia pulang ke rumahnya dngan hati mendongkol.
Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus.
Dngan hati terpaksa, dia memakan Kedelai itu seraya membuang kupasan Kulitnya ke luar jendela.
Dia sangat bosan dngan Kedelai.
Dia bilang kpada istrinya "Bagaimana hidup kita ini..?
Orang-orang makan Daging, kita masih makan Kedelai"
Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah Terkejut, dia melihat seorang Lelaki Tua duduk di bawah jendela rumahnya sambil memungut Kulit-Kulit Kedelai yg tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam:
الحمدلله الذي رزقني من غير حول مني ولا قوة
"Segala Puji bagi Allah SWT yg telah memberiku Rezeki tanpa harus mengeluarkan Tenaga"
Mendengar Ucapan Lelaki Tua itu, dia menitikkan Air Mata, seraya bergumam:
رضيت يا رب
"Sejak Detik ini, aku Rela dengan apapun yg Engkau berikan, ya Allah.."
👇👇
Rejeki itu yg penting Mengalir,,
Besar Kecil yg penting ada Alirannya..
Jngan harap mengalir seperti banjir,,
Kalau tak bisa berenang bisa tenggelam..
ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻰ ﺃﻧﺖ ﺑﺎﻟﻠﺬﺍﺕ ﻣﺸﻐﻮﻝ#
ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺖ ﻣﺴﺌﻮﻝ.
Sampai kapan engkau Sibuk dngn Kelezatan,
Sedangkan engkau akan di tanya tentang semua yg kau lakukan.
Kalam Sayyidina Ali bin Abi Thalib K.W.A:
ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ ﻗﻴﻤﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ
"Barang Siapa perhatiannya hanya pada apa yg masuk ke perutnya, maka nilai seseorang itu tidak lebih dari apa yg keluar dari perutnya"
Hanya Copy Paste
Semoga bermanfaat