Setiap orang bisa saja merasakan gejala yang berbeda pada
saat terserang virus. Kondisi saya pas dirawat di RS karena covid seperti di
bawah ini.
BATUK DARAH
Kalau orang lain batuk karena gatal atau mengeluarkan dahak,
saya batuk untuk mendorong darah segar yang terkumpul di paru-paru. Dahakpun
darah segar.
NAFAS SANGAT PENDEK
Melihat hasil beberapa kali rontgen, Dokter dan perawat
selalu mengira kalau saya sesak nafas, tapi saya sendiri tidak merasa sesak nafas.
Bukan sesak nafas yang saya rasakan, tapi nafas saya sangat
pendek. mungkin 1/4 tarikan nafas normal.
7 HARI PANAS TINGGI
4 hari sebelum terkonfirmasi sudah panas tinggi mulai 38o
sampai menyentuh 39.7o. Setelah masuk RS digelontor penurun panas. Setelah
melewati hari ke tiga suhu tubuh baru normal.
Panas tinggi, pusing sekali, susah tidur, halusinasi...
ANOSMIA
Kehilangan penciuman menjadikan semuanya berasa aneh. Perasa
makananpun berkurang.
PERNAH DICEK SATURASI OKSIGEN SANGAT RENDAH.
Akhirnya setiap dengar suara roda meja peralatan medis yang
dibawa perawat, saya berusaha ambil nafas panjang terus biar terdeteksi
saturasi normal.
Istri saya sampai menyalahkan saya : itu namanya tdk jujur.
Gimana mau jujur, kalau saturasi turun dipasang oksigen,
takut juga kalau terus dipakaikan masker oksigen atau dipindah ke
ICU.
DIAJAK BICARA CUMA BISA JAWAB 1-2 KATA.
Hanya bisa jawab 1-2 kata karena ngos-ngosan seperti lari sprint
kalau banyak omong,
Tidak bisa jalan jauh, jalan ke kamar mandi saja tersengal-sengal.
PERNAH BERHENTI NAFAS GARA-GARA TERKEJUT.
Karena kondisi sakit, air di Kamar Mandi menjadi sesuatu
yang asing bagi tubuh saya.
Waktu ke Kamar Mandi saya coba cuci muka, wajah kena air,
tubuh saya kaget. Seketika dan spontan narik nafas dan berhenti nafas. Bener-bener
berhenti.
Agak lama baru bisa nafas lagi. Tersengal-sengal juga
seperti habis dibekap mulut dan hidung cukup lama.
NAFAS TIDAK SPONTAN
Orang sehat, detak jantung dan nafas terjadi spontan. Jalan
sendiri.
Saat itu sempat terjadi, nafas harus dikontrol dengan sadar.
Kalau tidak diniati menarik nafas, saya tidak bernafas, dan baru bernafas lagi
kalau nafas sudah dihembuskan lama dan kehabisan oksigen di paru2.
Pada saat itu, jadi tidak bisa tidur dengan baik. Karena
kalau tidur, nafas berhenti.
SHOLAT HARUS DUDUK.
Kenapa? Soalnya kalau berdiri pasti jatuh. Ke KM harus
pegangan tembok biar tidak jatuh. Parah...
TIDAK BISA GANTI BAJU SENDIRI.
Berhari-hari tidak mandi, sibin-(badan di lap dengan kain
yang dibasahi)-pun tidak berani, karena bisa sangat membahayakan nyawa. Begitu
kena dingin terkejut, dan nafas berhenti.
MAKAN 1 SENDOK MAU MUNTAH
Hari 1-4 di RS tidak ada selera makan. Sama sekali hilang, yang
bisa masuk dengan dipaksa cuma buah dan minuman suplemen. Semua masukpun
sedikit. Badan semakin lemah, untung terbantu infus, suplemen makanan dan
vitamin.
DIARE....
Ya.... murus, diare atau apalagi namanya terasa sangat
memberatkan, karena kondisi yang sudah sangat payah ditambah diare lagi.