Mari Kita jujur pada diri sendiri, bahwa kehidupan kita yang
masih banyak permasalahan sebenarnya tidak bersumber pada orang lain dan pihak
di luar diri kita. Semua permasalahan yang kita hadapi sesungguhnya berasal
dari sempitnya hati kita dalam mengarungi kehidupan ini.
Pernyataan “urip pancen angel” atau “hidup memang
susah/repot” sebenarnya tidak harus terjadi jika kita mengetahui permasalahan
pokok dalam diri kita. Banyak diantara kita gagal menyelesaikan satu
permasalahan karena kita tidak mengetahui pokok permasalahannya.
Rasa galau yang muncul dalam diri kita, rasa marah, sempit
pikiran kita, emosi, tidak bias mengendalikan diri, tidak bias bergaul, tidak
punya teman, sempit rejeki, anak susah diatur, ada masalah dengan keluarga,
masalah dengan mertua, tidak akur dengan tetangga... inti permasalahnnya adalah
ketidakadaan kedekatan kita dengan Rabb kita.
Mari jujur pada diri kita, bahwa pada saat kita menghadapi
semua permasalahan diatas, pada saat itu kita sedang tidak rajin beribadah. Sholat
kita terlambat, tidk di awal waktu, tidak di masjid, tidak khusyu’ tidak
mengajak anak dan keluarga sholat di masjid.
Pada saat itu kita juga sedang tidak rajin tilawah, tilawah
kejar target, tidak menikmati bacaan, tidak menikmati alur perkataan Allah
dalam firmannya. Kita banyak membaca tulisan dan komentar kita dan kawan-kawan
kita di media social, di grup-grup pertemanan kita, grup BBM kita, Grup WA
kita, dan jarang kita mengalihkan jari kita untuk menekan symbol Quran di wall
gadget kita.
Pada saat permasalahan itu bersemayam, jujurlah bahwa pada
saat itu kita sedang jarang sholat malam, mengadukan permasalahan kepada Rabb
yang menciptakan diri kita. Pada saat itu juga kita banyak berkumpul dengan
teman bisnis, teman kerja, tetangga dan membicarakan hal-hal duniawi kita, jauh
dari majelis ilmu.
Dengan segala yang kita lalui sepanjang hari, kita masih bias
menghadapi permasalahan kehidupan kita dengan memperbanyak dzikir dengan segala
cara kita, mengganti sesaat music kantor kita dengan murottal, mengarahkan jari
kita dari media sosial ke tombol quran di gadget kita, murojaah dalam
perjalanan ke kantor kita, kitapun masih bias menyempatkan diri sholat dhuha 2
rokaat di musholla kantor, membuka mushaf kita di meja kantor.
Ingatlah Allah... karena hanya dengan mengingat Allah hati
kita akan menjadi tenang. Silakan buka quran Anda, mari kita gelar sajadah kita
di hamparan bumi Allah dimanapun kita berada.
Wallahu A’lam.
Alun-Alun Utara Madiun
22-01-15