Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 24 Februari 2014

Pengaruh Tabiat Istri Terhadap Cara Suami Mencari Nafkah





Hasan al-Bashri berkata:

"Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain."

2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya:

"Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?"

Ia menjawab : "Iya benar"

Aku bertanya lagi:

"Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!"

Ia pun bercerita:

"Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:

'Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)'."

Masha Allah...

Milikilah sifat Qana'ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup.

Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu. Wanita shalihah akan mendorong Suaminya kpd kebaikan, sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa.

CUKUPKAN DIRI DGN YG HALAL.

Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

-------------

[Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad Bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri al-Qodhi al-Maliki. Penerbit: Jum’iyyah at-Tarbiyyah]~

Sabtu, 22 Februari 2014

Kisah Nyata : Mengukir Masa Depan Anak Melalui Sikap Orang Tua



Ada dua orang tua yang sangat berbeda memperlakukan anaknya. keduanya sangat ekstrim berlawanan yang mestinya memiliki efek berbeda terhadap perkembangan sang anak.

Hari Jumat 21 Pebruari 2014, saya antri potong rambut, saya melihat seorang ayah yang membiarkan sang anak melakukan eksplorasi sesuka anaknya. Bagi beberapa orang melihat sang ayah memiliki tingkat kecuekan yang luar biasa. memanjat kursi, berdiri diatas kursi, memainkan koran dan semuanya. Sementara sang ayah asyik membaca koran dengan cueknya.

Antrian yang panjang tidak membuat sang anak bosan. bahkan semakin asyik dengan segala kesibukannya. sesekali sang anak memanggil ayahnya dan si ayah tetap cuek. Sampai menjelang gilirannya, sang anak kemudian menyiapkan sendiri untuk dipangkas rambutnya. dilepasnya jaket yang sejak tadi memang tidak dilepas, kemudian naik ke kursi pangkas tanpa sedikitpun memintantolong orang tuanya.

Ada satu pertanyaan yg bermain-main di otak saya. Apakah sang ayah membiarkan sang anak sedemikian rupa karena memang anaknya bisa mandiri, atau kemandirian sang anak terbentuk karena pola asuh sang ayah.

Hari ini, Ahad 23 Pebruari 2014, saya mudik ke Purworejo karena kedua orangtua esok pagi hendak berangkat umroh. sepanjang perjalanan, seorang ibu di kursi deretan sebelah saya memperlakukan anaknya dengan sikap yang sangat berlawanan dengan bapak yang mengantarvanaknya potong rambut.

Sang ibu sangat protektif dengan memberikan standar perilaku orang dewasa pada anaknya yang kira-kira seusia anak di tempat potong rambut. makan harus diam dan duduk. berdiri di kursi tidak boleh. Berdiri melihat keluar tidk boleh. pakaian harus rapi. Tidak boleh melihat mainan yang sedang dimainkan anak-anak saya. habis makan mulut harus bersih, berjalan kemanapun harus pakai sepatu/sandal. Sang anak terlihat begitu tertekan, tak ada kemandirian tergambar di wajahnya, bentakan-bentakan dan kata-kata perintah sang bunda tampak menekan jiwanya.

Perlakuan ibu ini bisa jadi karena sang anak yang cenderung ceroboh, atau karena sang anak kurang mandiri. Disisi lain, bisa jadi sikap sang ibulah yang menjadikan sang anak memiliki karakter tersebut. atau bisa jadi karena sang ibu menginginkan keselamatan, keteraturan, ketertiban menjadinbagian kehidupan sang anak. Bisa jadi karena sang ibu adalah single parent, karena sang ibu hanya bersama anak dan ibunya dalam perjalanan.

Melihat perlakuan dua orang diatas, tentu ada kurang dan lebihnya. Jika anak2 dilepas dan dibiarkan, ada saatnya resiko menghantui anak-anak. Jika over protective sang anak akan merasa tertekan dan kurang kreatif.

Sepertinya kita butuh belajar dari para ahli dalam memperlakukan anak-anaknya.

jika anak banyak dicela, maka ia akan terbiasa menyalahkan orang lain…

jika anak banyak dimusuhi, maka ia akan terbiasa menentang dan mendendam…

jika anak banyak ditakut-takuti, maka ia akan selalu merasa cemas dan gelisah…

jika anak banyak dikasihani, maka ia terbiasa meratapi nasibnya…

jika anak selalu di olok-olok, maka ia akan menjadi rendah diri dan pemalu…

jika anak selalu dilingkupi oleh rasa iri, maka ia akan terbiasa merasa bersalah…

jika anak selalu dibohongi, maka ia  akan terbiasa hidup dalam kepalsuan…

jika anak terlalu banyak ditolong, maka ia akan terbiasa hidup tergantung pada orang lain…

jika anak banyak diberi pengertian, maka ia akan terbiasa menjadi penyabar…

jika anak banyak diberi dorongan, maka ia akan terbiasa untuk percaya diri…

jika anak banyak dipuji, maka ia akan terbiasa untuk menghargai orang lain…

jika anak selalu diterima oleh lingkungannya, maka ia akan terbiasa menyayangi dan mengasihi…

jika anak tidak banyak dipersalahkan, maka ia akan bangga menjadi dirinya sendiri…

jika anak banyak mendapatkan pengakuan, maka ia akan dengan pasti menetapkan tujuan hidupnya…

jika anak diperlakukan dengan jujur, maka ia akan terbiasa untuk berbuat benar…

jika anak diasuh dengan tidak berat sebelah, maka ia akan terbiasa untuk berbuat adil…

jika anak mengenyam rasa aman dirumah, maka ia akan terbiasa untuk mempercayai orang disekitarnya…

jika anak banyak diberi kesempatan, maka ia akan menjadi anak yang berani berekspresi dan kreatif…

jika anak banyak diberi kepercayaan, maka ia akan menjadi anak yang mandiri…

jika anak banyak mendapatkan cinta kasih, maka ia akan menjadi orang yang peduli dan penuh empati…


Wallahua'lam bishshawab.

Jumat, 21 Februari 2014

Berharap Surga dari Tepalak Kaki Siapa? (Berdasar kisah nyata)





21 Pebruari 2014, paviliun merpati RSSM
Selama 15 hari wanita ini sakit, dalam igauan selama tidur, wanita ini sangat sering menyebut, memanggil dan menanyakan anak pertama dan ketiga. (Anak ke-2 sdh meninggal). Sesekali menanyakan anak kelima. Yang sangat ganjil adalah anak keempat, hanya disebut ketika marah, marah besar, memaki, mengumpat dan perasaan ditelantarkan. Anak keempat ini selalu membuat wanita ini marah, marah besar, sampai2 dimaki2, diumpat karena wanita ini merasa ditelantarkan.

Kalau Anda baca tulisan diatas merasa ngeri gak? Dalam alam bawah sadar, wanita ini sangat membenci salah satu anaknya. bukan karena kecacatan fisiknya, bukan karena memalukan secara performance, bukan memalukan karena status sosialnya, tapi karena si wanita merasa diperlakukan tidak baik.

Kalau kita yang beriman dan yakin dengan janji Allah dan Rasulnya.... Pasti akan berpikir betapa hari pembalasan nanti anak ini akan mengalami hari2 yang mengerikan. bahkan sejak kehidupan di dunia ini akan mengalami kehidupan yang sulit.

Kita kan masih ingat ridha Allah ada pada Ridha seorang ibu. kalau jelas tidak ridha begini bagaimana kira-kira ke depannya?

Ini dua hal yg sdh jelas kebenarannya.
1. Ridha Allah ada pada Ridha ibu, jelas kebenarannya. Syurga di telapak kaki ibu, jelas kebenarannya.
2. Sang ibu tidak pernah mencari, menanyakan dan selalu marah pada anak ini. Adalah indikasi jelas si ibu tidak ridha anaknya.

Kita yang ngalami atau setelah membaca tulisan ini hanya ada 3 golongan kesimpulan yang ada di kepala kita.
1. Si anak pasti kerlaluan
2. Berharap si anak minta maaf dan berubah
3. Perkataan ibu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena dalam kondisi mengigau.

Kita bisa punya pendapat berbeda.
Orang2 dengan pilihan nomor 1 biasanya sangat mengerti perasaan si ibu.
Orang2 dengan pilihan nomor 2 biasanya sangat bijaksana.
Orang2 dengan pilihan nomor 3 biasanya sangat mengagungkan akalnya, kurang bisa memetik hikmah setiap kejadian...
Kira-kira Anda termasuk golongan yang mana.

Hanya Allah yang tahu apa yang sebenarnya terjadi. Wallahua'lam.

PESAN :
Bagi yang masih memiliki orang tua, perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya. lebih hormat kepada beliau dari pada siapapun. atasan kita, tetangga kita, dan siapapun. lalu kalau kepada yang lain kita menggunakan bahasa yang begitu halus (jawa:kromo), mengapa kepada kedua orang tuanya tidak??

Bagi yang masih memiliki orang tua, perintahnya... bahkan keinginannya ibarat tombol ENTER dalam komputer/laptop kita. begitu tombol ditekan, begitu perintah dijalankan. kita tak pernah ingin ada delay ketika kita menekan tombol enter.

Bagi orang tua : perlu diketahui...

doa seorang ayah sangat mustajab bagi anaknya, berdoalah dengan doa yang baik jika Anda seorang ayah....

kata-kata seorang ibu sangat mustajab dan bisa dikabulkan dalam waktu yang sangat singkat. oleh karena itu bagi Anda seorang ibu... hati-hati dengan perkataan Anda kepada ananda.

bagi kaum wanita terutama yang masih gadis... saya menyarankan dari sekarang untuk belajar berkata-kata yang halus kepada siapapun agar nanti ketika memiliki putra/putri tidak sekalipun keluar kata-kata yang tidak baik kepada mereka.

image : http://husnahdiahhusada.blogspot.com/2012/08/pemasangan-infus.html

Sabtu, 15 Februari 2014

Keajaiban Zikir Terhadap Otak

Firman Allah yang artinya:
  • "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan zikrullah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah itu, hati menjadi tenteram." (Ar-Ra'd, ayat 28)
Otak hanyalah aktivitas-aktivitas bio-elektrik yang melibatkan sekumpulan saraf yang dipertanggungjawabkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu untuk memungkinkan ia bekerja dengan sempurna.
Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktivitas yang kita lakukan dan pemahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah natijah dari aliran interaksi bio-listrik yang tidak terbatas.
Oleh karena itu, apabila seorang itu berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi aktif.
Ini menyebabkan satu aliran bio-listrik di wilayah saraf otak tersebut. Bila zikir disebut berulang-ulang kali, aktivitas saraf ini menjadi bertambah aktif dan turut menambah tenaga bio-listrik.
Lama-kelamaan kelompok saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kelompok saraf yang lain untuk turut sama aktif. Dengan itu, otak menjadi aktif secara keseluruhan.
Otak mulai memahami hal baru, melihat dari sudut perspektif berbeda dan semakin kreatif dan kritis, sedang sebelum berzikir otak tidak begini. Otak yang segar dan fit secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan terhadap subjek ini dimuat dalam majalah Scientific American, edisi Desember 1993.
Satu penelitian yang dilakukan di Universitas Washington dan tes ini dilakukan melalui tes pemindaian PET yang mengukur kadar aktivitas otak manusia secara tidak sadar.
Dalam penelitian ini, sukarelawan diberikan satu daftar kata benda. Mereka diharuskan membaca setiap kata tersebut satu persatu dan menghubungkan kata-kata dengan kata kerja yang terkait.
Ketika sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bagian berbeda otak menunjukkan peningkatan aktivitas saraf, termasuk di bagian depan otak dan korteks.
Menariknya, apabila sukarelawan ini mengulangi daftar kata yang sama berulang-ulang kali, aktivitas saraf otak merebak pada kawasan lain dan mengaktifkan kawasan saraf lain. Ketika daftar kata baru diberikan kepada mereka, aktivitas saraf kembali meningkat di daerah pertama.
Ini sekaligus membuktikan secara ilmiah bahwa kata yang diulang-ulang seperti perbuatan berzikir, terbukti meningkatkan kebugaran otak dan menambah kemampuannya.
Subhanallah, "maka nikmat tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?" (Sumber: ILuvIslam MELALUI http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/-keajaiban-zikir-terhadap-otak)

Puasa melembutkan Jiwa


Kategori Tulisan

Anak (21) Ceramah (23) Doaku (3) Gallery (68) Hadits (19) Herbal (3) Hikmah (256) I'tikaf (5) Idul Fitri (27) Inspirasi (149) Jualan (3) Kesehatan (43) Keuangan (12) Kisahnyata (43) Kultum (147) Lailatul Qadar (2) Lain-lain (49) management (4) Nisa' (1) ODOJ (2) Progress (54) prowakaf (2) Puasa (182) Quran (17) Qurban (40) Ramadhan (315) Renungan (17) Rumahkreatif (6) Rumahpintar (8) Rumahtahfidz (18) Rumahyatim (6) Sedekah (47) Share (104) Syawal (5) Tanya jawab (2) Tarawih (4) Tarbiyah (166) Umroh (19) Wakaf (8) Yatim (7) Zakat (22)
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari Blog Miftah madiun langsung ke email anda!
 

Info Kesehatan

More on this category »

Tarbiyah dan Pendidikan

More on this category »

Inspirasi Hidup

More on this category »

Lain-lain

Image by ageecomputer.com